"Itu (kehilangan konsensi) jelas memiliki kontribusi. Anda juga telah melihatnya dengan pabrikan lain," kata Mike Leitner dikutip OtoRace.id dari Motorsport.
"Saya ingat Suzuki juga mendapatkan masalah ketika kehilangan konsesi, yang mereka selesaikan di antara balapan," ucap Mike Leitner selaku mantan tim manajer Red Bull KTM Factory Racing.
Setelah kembali ke kejuaraan MotoGP pada 2015, pabrikan asal Jepang itu kehilangan status konsesi karena kesuksesan mereka di musim 2016
Lalu Suzuki mengalami periode fluktuatif pada 2017 (nihil podium) dan mendapatkan kembali manfaat konsesi sebelum kehilangan status tersebut lagi pada 2018.
Baca Juga: Dikritik Usai Gagal Pertahankan Gelar Juara di MotoGP 2021, Joan Mir Beri Respons Mengejutkan
"Anda juga dapat melihat performa kuat Aprilia. Ide konsesi adalah Anda membawa pendatang baru atau seseorang yang belum berada di depan ke atas," imbuhnya.
"Itu sesuatu yang bagus. Kemudian relatif berubah banyak ketika Anda kehilangan keuntungan tersebut," tutur Leitner.
"Namun seperti yang telah saya katakan, semua orang (di KTM) senang bahwa kami kehilangan konsesi, sebab ini menunjukkan bahwa kami mampu melakukan pekerjaan yang luar biasa," tukasnya.