OtoRace.id - Penggunaan windshield pada motor balap underbone menjadi sebuah tren baru karena langsung digunakan banyak motor.
Tepatnya pada ajang balap motor Piala Presiden 2021 pertengahan Desember lalu di sirkuit Sentul, Jabar.
Hampir semua tim memasang windshield pada motor yang sekilas membuat tampilannya seperti motor sport.
Salah satu pembuat bodi balap yang juga membikin windshield ini, Yanuar Sirait dari bengkel Ucok MM Custom ini mengaku sudah terinspirasi sejak 2018.
Baca Juga: Reli Dakar 2022 - Danilo Petrucci Ungkap Seperti Balap MotoGP Selama Dua Minggu
“Awalnya gue liat pas ARRC Sentul tahun 2018, gue coba deh cari tahu kegunaannya apa dan ternyata banyak (kegunaannya). Tapi, efeknya baru terasa kalau di sirkuit besar,” ujar Yohanes Sirait
“Ada berbagai ukuran, yang kecil sama yang besar. Kalau yang besar itu permintaan Robin Racetech, khusus untuk MX-King. Tapi prakteknya juga banyak dipakai di (Honda Supra) GTR juga,” lanjutnya saat dihubungi OtoRace.
Jika menelaah pada motor-motor UB150 memang yang memakai windshield pada motor bebek adalah tim-tim asal Filipina.
Serta kompetisi balap motor bebek di Indonesia di sirkuit besar memang terbilang jarang.
Baca Juga: Raul Fernandez Merasa Beruntung Dibantu Sosok Ini Jelang Debut di MotoGP 2022
Baca Juga: Lebih Stres Kerja di MotoGP, Davide Brivio Putuskan Bertahan di F1
Terakhir ada pada tahun 2018 kala kelas pendukung Kejurnas IRS masih digelar, pun kala ARRC Indonesia terakhir digelar pada musim tersebut.
Alhasil Ucok memang baru berkesempatan untuk menjajal produknya ini pada saat Piala Presiden lalu.
"Ada masukan dari Racetech supaya dibikin lebih jernih, soalnya mau dipakai balap ARRC. Dari iseng, kaget juga bisa booming pas balap Piala Presiden kemarin," pungkasnya.
Beberapa tren dari balap Asia juga sudah dibawa ke Indonesia, seperti penggunaan undercowl yang belum jadi wajib.
Baca Juga: Enggak Murah, Total Pengeluaran Tim Balap MotoGP Tembus Ratusan Miliar Rupiah, Ini Perinciannya
Padahal undercowl berfungsi untuk menahan ceceran oli kala terjadi kebocoran, sehingga oli tidak langsung mengotori aspal yang membuat licin.
Jika memang terbukti ada manfaatnya, bukan tidak mungkin tren ini akan segera meluas di Indonesia.
Terlebih Kejurnas Motorprix pun juga sudah wajib digelar di sirkuit permanen, trek lurus yang cukup panjang juga butuh aerodinamika yang mumpuni.
Kalau balapan di sirkuit pendek pun setidaknya membuat motor jadi terlihat lebih kece.