Aprilia sendiri akhirnya memilih Maverick Vinales.
"Pada prinsipnya itu benar. Ada sebuah momen pada musim lalu, kurang lebih sekitar Juni, ketika Aprilia mencoba mendekati Enea," kata Carlo Pernat dikutip OtoRace.id dari Corsedimoto.
"Negosiasi serius kami lakukan, namun Enea memutuskan bertahan di Ducati, karena punya peluang tertentu untuk dapat motor yang baik, serta kontrak yang valid sampai 2023," jelasnya.
"Ada opsi pindah ke tim pabrikan dan itu adalah targetnya. Jadi, ini adalah pilihan logis yang bikin kami bahagia bertahan di Ducati," lanjut Pernat.
Musim ini, Bastianini mendapatkan Desmosedici GP21, motor yang tahun lalu dipakai Francesco Bagnaia dan Jack Miller.
Meski bukan motor teranyar, motor itu tetap dinilai sangat mumpuni karena meraih 22 podium lewat empat rider pada 2021.
Pernat pun yakin, jika hasil Bastianini apik, maka perangkat tambahan bisa didapat.
"Jika melihat Enea tampil kuat, ia akan memberikan dukungan lebih, karena itu sudah aturan Ducati," tuturnya.
"Target Enea adalah ke tim pabrikan pada 2023. Kami tahu ini takkan mudah, namun semua kontrak pembalap akan habis (pada akhir musim ini)," pungkas Pernat.
Baca Juga: Lewat Media Sosial, Toprak Razgatlioglu Kirim Sinyal Bakal ke MotoGP 2023