OtoRace.id - Manajer pribadi Enea Bastianini, Carlo Pernat, mengakui kliennya tersebut nyaris pindah ke Aprilia di MotoGP 2022.
Namun, atas berbagai alasan, Enea Bastianini memilih bertahan di Ducati dengan mengusung bendera Gresini Racing.
Usai menjuarai Moto2 2020, Enea Bastianini naik ke MotoGP pada 2021 bersama Avintia Esponsorama.
Meski sekadar mengendarai Desmosedici GP19 yang berusia dua tahun, ia mampu tampil kompetitif pada paruh kedua musim.
Ia bahkan dua kali naik podium usai finis ketiga di seri San Marino dan Seri Emilia Romagna.
Namun, Esponsorama mundur dari MotoGP 2022, dan kedua slotnya diambil alih Mooney VR46 Racing Team.
Posisi Bastianini pun diselamatkan oleh Gresini Racing, yang kini menjadi tim satelit Ducati usai berpisah dari struktur tim pabrikan Aprilia.
Uniknya, Bastianini ternyata juga sempat dirayu oleh Aprilia.
Carlo Pernat membenarkan kans Bastianini pindah ke Aprilia, tapi peluang itu pupus usai rider 24 tahun itu memilih bertahan di Ducati.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Terus Berbenah Persiapan MotoGP Indonesia 2022, Ditarget Rampung 14 Maret 2022
Aprilia sendiri akhirnya memilih Maverick Vinales.
"Pada prinsipnya itu benar. Ada sebuah momen pada musim lalu, kurang lebih sekitar Juni, ketika Aprilia mencoba mendekati Enea," kata Carlo Pernat dikutip OtoRace.id dari Corsedimoto.
"Negosiasi serius kami lakukan, namun Enea memutuskan bertahan di Ducati, karena punya peluang tertentu untuk dapat motor yang baik, serta kontrak yang valid sampai 2023," jelasnya.
"Ada opsi pindah ke tim pabrikan dan itu adalah targetnya. Jadi, ini adalah pilihan logis yang bikin kami bahagia bertahan di Ducati," lanjut Pernat.
Musim ini, Bastianini mendapatkan Desmosedici GP21, motor yang tahun lalu dipakai Francesco Bagnaia dan Jack Miller.
Meski bukan motor teranyar, motor itu tetap dinilai sangat mumpuni karena meraih 22 podium lewat empat rider pada 2021.
Pernat pun yakin, jika hasil Bastianini apik, maka perangkat tambahan bisa didapat.
"Jika melihat Enea tampil kuat, ia akan memberikan dukungan lebih, karena itu sudah aturan Ducati," tuturnya.
"Target Enea adalah ke tim pabrikan pada 2023. Kami tahu ini takkan mudah, namun semua kontrak pembalap akan habis (pada akhir musim ini)," pungkas Pernat.
Baca Juga: Lewat Media Sosial, Toprak Razgatlioglu Kirim Sinyal Bakal ke MotoGP 2023