"Ini adalah saatnya mempersiapkan diri bersama tim untuk memahami motor. Kami akan punya delapan hari uji coba untuk mempelajari semuanya," ujar Fernandez.
"Saat tiba di Qatar, mungkin itulah waktunya kami akan melihat target apa yang harus kami patok dan peringkat berapa yang kami harus bidik di MotoGP," lanjutnya.
Fernandez juga mengakui, 21 balapan di MotoGP 2022 bakal mempersulit proses adaptasinya.
Seperti yang diketahui, ini jumlah balapan terbanyak dalam sejarah Grand Prix sejak 1949.
Jika tak ada halangan akibat Covid-19, juga akan ada delapan seri non-Eropa, yang sirkuit-sirkuitnya tak dikenal baik oleh Fernandez.
Fernandez mengakui tidak mengenali trek-trek non-Eropa, hingga nanti ia harus belajar dari nol.
"Dua musim terakhir berat karena Covid-19, terlalu banyak balapan di Eropa," tegasnya.
"Tapi menjalani 21 juga balapan bakal sulit, karena saya tak pernah menjalani 21 balapan dalam semusim," ungkapnya.
"Musim ini bakal banyak balapan di luar Eropa, dan saya tak tahu apa-apa soal treknya. Bagi saya ini bakal agak sulit, tapi saya akan mempersiapkan diri di tiap balapan," tuturnya.