"Namun, Anda juga bisa lihat lap kami terus membaik. Saya sangat bersenang-senang. Saya benar-benar menikmatinya sepanjang hari," lanjut Miller.
Punya panjang 4,3 km dan lebar 15 m, Sirkuit Mandalika disebut Miller berkarakter sangat unik.
Trek yang lebar pun diakui Miller bisa membuat rider kebingungan memilih garis balap yang tepat, namun ia yakin lambat laun pembalap akan terbiasa.
Ia juga memuji betapa menyenangkannya tikungan-tikungan yang dimiliki trek ini.
"Sirkuit ini sangat lebar, sampai Anda kadang-kadang bisa tersesat (dalam menemukan garis balap) di beberapa bagian,"
"Tapi sirkuit ini punya segalanya. Ada beberapa titik buta, dan tiga tikungan beruntun, yakni Tikungan 5, 6, dan 7, serta perubahan arah yang menyenangkan di Tikungan 8 dan 9. Wah, sungguh fantastis!," kisah Miller.
"Saya menggunakan seluruh bagian trek, dan rasa benar-benar menyenangkan! Sungguh layout yang mengesankan," imbuhnya.
"Berkendara sambil melihat gunung di hadapan Anda rasanya keren. Ini jelas trek yang unik!," tutur pembalap berusia 27 tahun itu.
Di sisi lain, Miller juga mengaku kaget melihat begitu banyaknya debu yang ada di Sirkuit Mandalika.
Ia yakin ini karena hujan deras semalaman, namun ia tak mengira bahwa debunya akan berubah menjadi lumpur usai hujan berhenti.
"Debunya bikin saya kaget. Maksud saya, kami sudah mengunjungi trek ini sepanjang pekan, dan saya tak mengira bakal begini," ungkapnya.
"Saat saya dan Francesco Bagnaia turun lintasan, situasinya basah. Namun, ketika mulai mengering, debunya berubah jadi lumpur dan trek jadi licin," ungkapnya.
"Tapi kami membersihkannya dengan motor, dan kini garis yang bersih dan cantik sudah terlihat," tambahnya.
"Hari pertama tak ideal untuk uji coba, tapi kami punya dua hari lagi dan saya rasa catatan waktunya bakal makin cepat lagi," tutupnya.