Bos Repsol Honda Ngamuk Usai Timnya Disebut Michelin Tidak Bisa Beradaptasi dengan Ban Baru

Nur Pramudito - Selasa, 29 Maret 2022 | 17:45 WIB

Alberto Puig geram dengan komentar bos Michlein Michelin yang menyebut Honda sebagai tim yang kurang cepat beradaptasi (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig geram usai bos Michelin, Piero Taramasso sebut timnya tidak cepat beradaptasi dengan ban baru saat MotoGP Indonesia 2022.

Perseteruan Alberto Puig dengan pemasok ban MotoGP, Michelin belum usai hingga saat ini.

Sebelumnya Manajer Honda itu menyebut penggantian jenis lapisan ban yang Michelin bawa ke Sirkuit Mandalika menjadi penyebab jatuhnya Marc Marquez dan kurang performnya Pol Espargaro.

Menanggapi hal itu, Piero Taramasso balik menuding jika Honda tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Michelin atas performa buruk yang mereka tampilkan di MotoGP Indonesia 2022.

Pihak Michelin bahkan menyebut Honda sebagai tim yang kurang cepat beradaptasi.

Mendengar ocehan Piero Taramasso itu membuat Alberto Puig semakin geram.

Bagi Puig, seharusnya Piero Taramasso tidak perlu membawa-bawa nama Honda untuk mendukung argumennya.

"Dalam laporan usai balapan terakhir saya, saya hanya menyebutkan bahwa kami harus mendiskusikan situasinya dengan Michelin, itu saja," kata Puig dikutip OtoRace.id  dari Motosan.es.

"Dan kami sudah melihat bagaimana reaksi Pak Taramasso ketika media bertanya kepadanya, itu tidak perlu sama sekali," kisahnya.

Baca Juga: Tidak Mau Tertinggal dari Pembalap MotoGP Lain, Franco Morbidelli Bakal Curi Ilmu dari Fabio Quartararo

Puig menepis segala tuduhan jika Honda tidak beradaptasi dengan cepat.

"Agak aneh ketika dia mengatakan, dengan cara yang sopan tentu saja, bahwa Honda tidak tahu bagaimana cara beradaptasi," lanjutnya.

Puig juga membandingkan jika Honda bukanlah tim baru yang belum pernah mengalami banyak perubahan teknis, peraturan, ban, ukuran mesin, kelas dll.

"Sejak dimulainya MotoGP, pada tahun 1966, dan kami telah menjadi pabrikan terlama dan tersukses dalam sejarah Grand Prix," tegas Puig.

"Sebanyak 25 gelar konstruktor dan 21 pembalap di kelas utama, apakah ini berarti kita tidak tahu bagaimana beradaptasi?," ujar Puig geram.

"Ini pertama kalinya saya mendengar sesuatu seperti itu," tutur pria berusia 55 tahun itu.

"Di MotoGP ini, pabrikan berbicara dengan pabrikan, pembalap berbicara dengan penyelenggara. IRTA berbicara dengan tim dan sering kali kami tidak sepakat dalam banyak hal," lanjut Puig.

"Tetapi, masih selalu dalam batas diskusi dan perdebatan yang membuat kami berkembang dan menemukan solusi yang baik yang memungkinkan kami untuk maju demi kepentingan semua pihak dan olahraga," sambung

"Sedangkan Tuan Taramasso (bos Michelin) menjadi hipersensitif setiap kali seseorang berbicara langsung tentang bannya tanpa mau mengakui kesalahan apa pun dari pihaknya," ucapnya.

"Itu dari sudut pandang saya, salah dan terlalu radikal. Kita semua bisa membuat kesalahan, dia juga" pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)