OtoRace.id - Pembalap KTM Tech3, Remy Gardner tak kunjung memperlihatkan penampilan impresif pada tahun pertamanya di MotoGP.
Remy Gardner pun ragu bakal mendapat perpanjangan kontrak dari KTM.
Datang sebagai juara dunia Moto2 2021, Remy Gardner tentunya berekspektasi akan tampil solid di kelas MotoGP.
Faktanya setelah melakoni tujuh balapan, Remy Gardner berada di peringkat ke-23 klasemen dengan mengoleksi tiga poin.
Terbaru, Remy Gardner untuk kali pertama gagal finis akibat kecelakaan di lap keempat MotoGP Prancis 2022, (15/5).
"Itu balapan yang bagus sampai insiden terjadi. Saya merasa lebih baik dari biasanya dan lolos dengan bagus sejak awal," kata Gardner dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Di grid kami memasang ban depan hard. Saya sedikit khawatir itu akan menjadi terlalu panas di putaran pertama, ternyata saya tak dapat masalah dan bisa menyalip beberapa pembalap," ujarnya.
"Tetapi kemudian saya tabrakan dengan Fabio Di Giannantonio dan mengalami highside," lanjut Gardner.
Harapan pembalap berusia 24 tahun itu untuk bisa bangkit setelah hanya finis di P20 dalam MotoGP Spanyol pun gagal diwujudkannya di MotoGP Prancis 2022.
Baca Juga: Marc Marquez Belum Kompetitif di MotoGP Prancis 2022, Honda Sibuk Cari Solusi
"Saya tidak menikmati hidup saya saat ini. Setiap minggu saya mengalami cedera baru, goresan dan luka bakar terus menerus menyerang saya," tutur Gardner meratapi nasibnya.
Saat mengikuti tes MotoGP di Sirkuit Jerez dua pekan lalu, pemuda asal Australia tersebut terlempar keras dari kuda besi KTM RC-16 miliknya.
Akibat kejadian itu, punggung serta jari-jarinya mengalami cedera.
"Setiap kali saya mencoba mendorong, saya berakhir di gravel. Saya harap kami segera mendapatkan pembaruan untuk motor," ucapnya.
Remy Gardner diketahui memiliki kontrak semusim di Tech3 KTM, dengan perpanjangan satu musim.
Namun dengan performanya sejauh ini, ia ragu timnya akan mengaktifkan opsi kerja sama untuk MotoGP 2023.
"Saya hanya 0,2 detik di belakang Miguel (Red Bull KTM) dalam kualifikasi setelah tujuh seri. Saya pikir itu tidak buruk, tetapi pada akhirnya keputusan ada di tangan KTM," ungkap Gardner.
"Apabila mereka tidak menginginkan saya lagi, saya mungkin akan pergi ke WSBK. Setelah semua hasil sejauh ini, saya sendiri masih ragu tentang masa depan saya," pungkasnya.