OtoRace.id - Salah satu talent muda Indonesia di kancah balap motor, Veda Ega Pratama kini sedang berkiprah di Asia Talent Cup (ATC).
Ia sudah meraih satu kali podium pada balapan di Qatar sebagai seri pembuka ATC 2022.
Veda Ega Pratama juga selalu tampil kompetitif pada setiap balapannya, sehingga memang punya proyeksi yang cukup luas mengenai masa depannya.
Hal ini dibahas oleh Bos ART Jogjakarta, Rudy Hadinata yang memang membina Veda Ega Pratama sedari kecil.
Sejak 2019, Veda Ega memang sudah berkiprah bersama ART Jogjakarta di kelas Beginner dan ia diboyong ke Thailand Talent Cup (TTC) untuk tahun 2020.
Namun karena pandemi Covid-19, ia tidak bisa menjalani balapan semerek Honda NSF250R di Thailand itu.
"Makanya pandemi ini cukup mengganggu dalam proses penjenjangan karena balapannya berhenti, tapi kan usia pembalapnya bertambah terus," tutur Rudy Hadinata.
"Veda Ega kalau lancar sejak 2020 udah TTC, 2021 di ATC, seharusnya bisa lah tahun 2022 ini sudah di CEV Moto3 (sekarang FIM Junior GP)," lanjutnya.
"Atau kalau tahun ini masih di ATC pun bisa kejar gelar juara Asia, supaya tahun depan bisa langsung ke Eropa," Rudy Hadinata menambahkan.
Para senior Veda Ega Pratama seperti Dheyo Wahyu, Herlian Dandi, dan Herjun Atna Firdaus pun mendapatkan perhatian.
Mereka tidak berkesempatan balap secara maksimal di ATC, sehingga menggangu konsistensi performanya.
"Iya kaya Dandi sama Dheyo, harusnya mereka juga bisa podium kalau dua tahun sudah di ATC, sekarang kan jadi bingung balapan di mana," timpalnya.
Herjun Atna Firdaus pun sekarang fokus di ARRC AP250 karena secara usia tak mungkin untuk diboyong ke Eropa.
Pembalap Indonesia lainnya yang berkiprah di FIM Junior GP Mooto3 adala Fadillah Arbi Aditama yang juga lulusan ATC 2021.
Baca Juga: Tren Baru Mekanik Balap Indonesia Pakai Headset Saat Kerja, Ini Fungsinya