"Beberapa pertanyaan harus ditujukan kepada Alberto Puig. Entah mengapa mereka menunda keputusan begitu lama," kata Paco Sanchez dikutip OtoRace.id dari GPOne.
"Pedro Acosta bukan penyebabnya, karena saya rasa ia harus bertahan setahun lagi di Moto2. Saya tak yakin ia siap lompat ke MotoGP," jelasnya.
"Ia rider hebat dan punya masa depan cerah. Namun, ia masih butuh pengalaman. Anda tak bisa meletakkan beban Honda pada rider muda, dan Pedro Acosta tidaklah bodoh," ujar Sanchez.
Di lain sisi, kabar lain menyatakan bahwa negosiasi antara Mir dan HRC berjalan alot karena tak kunjung sepakat soal nilai gaji.
Sanchez pun tak membantah hal ini, mengingat Mir sebagai juara dunia Moto3 2017 dan MotoGP 2020 dinilai berhak mendapatkan bayaran yang layak.
Sanchez juga memperingatkan Honda bahwa, Mir bukan lagi pembalap debutan di MotoGP, sehingga tak bisa menerima angka gaji pembalap MotoGP yang rendah.
"Sudah jelas bahwa permintaan finansial Mir tidak setara dengan permintaan debutan. Dia itu juara dunia. Menurut saya, Honda adalah pabrikan nomor satu di dunia, tapi bisa saja terlilit momen yang sulit," ungkapnya.