Enea Bastianini Dinilai Cocok Jadi Tandem Francesco Bagnaia di Tim Pabrikan Ducati pada MotoGP 2023

Nur Pramudito - Sabtu, 16 Juli 2022 | 17:35 WIB

Sang kepala kru menilai Enea Bastianini cocok jadi tandem Francesco Bagnaia di tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2023 (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Kepala kru Enea Bastianini di Gresini Racing, Alberto Giribuola yakin pembalapnya cocok jadi tandem Francesco Bagnaia di tim Pabrikan Ducati pada MotoGP 2023.

Enea Bastianini jadi salah satu kandidat tandem Francesco Bagnaia di tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2023.

Enea Bastianini kini sedang bersaing dengan Jorge Martin untuk jadi tandem Francesco Bagnaia di tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2023.

Alberto Giribuola menyatakan bahwa karakter Enea Bastianini yang santai terbentuk sejak kembali bergabung dengan Gresini Racing.

Karakter ini pun bakal membuat kerja sama di garasi tim pabrikan Ducati menjadi lebih mudah.

"Lingkungan selalu jadi bagian dari kesuksesan. Menurut saya, tekanan adalah bagian dari karakter seorang rider, dan Enea tak merasakan tekanan," kata Giribuola dikutip OtoRace.id dari MotoGP.

"Jadi, jika ia pindah ke tim pabrikan, saya rasa ia bisa mengendalikan diri. Yang terpenting, ia merasa orang-orang di sekelilingnya bekerja demi target yang sama," tutur Giribuola.

"Kami banyak tersenyum, bekerja dengan cara yang rileks, dan ini jelas membantu Enea untuk menikmati balapan seolah itu bukan pekerjaan," tambahnya.

"Hal ini membantunya menikmati balapan seolah sedang bersama teman-temannya. Saya rasa inilah perbedaan besar yang dalami Enea," lanjut pria asal Italia berusia 36 tahun ini.

Baca Juga: Mantan Crew Chief Andrea Dovizioso Ungkap Kalau Enea Bastianini Punya Kemiripan Gaya Balap

Giribuola juga menyatakan bahwa cara kerja Bastianini di Gresini sudah dipersiapkan untuk bekerja di tim pabrikan Ducati.

Sebab, pembalap berusia 24 tahun tersebut dikelilingi oleh eks kru Andrea Dovizioso.

MotoGP
Enea Bastianini bersama Alberto Giribuola selaku kepala kru

Giribuola sendiri merupakan eks crew chief Dovizioso di Ducati Team pada 2016-2020, di mana mereka meraih tiga kali runner up.

"Orang-orang tim pabrikan Ducati sudah kenal saya, jadi mereka tahu saya ini orang yang sulit. Mereka sudah mengantisipasinya dan sudah siap," kisah Giribuola.

"Saya juga sudah kenal mereka, tahu cara menjelaskan alasan-alasan saya, dan cara mencari keseimbangan demi kemajuan. Jadi, masa lalu kami bakal sangat membantu," ujar Giribuola.

Pengalaman Giribuola mendampingi Dovizioso di tim pabrikan Ducati selama lima tahun juga bisa membuat Bastianini bekerja lebih santai, terutama ketika diminta menjajal perangkat baru.

Giribuola merasa dirinya sudah lihai memilah-milah hal apa saja yang harus dilakukan rider untuk pengembangan motor selagi tetap fokus meraih hasil baik di trek.

"Ketika berada di tim pabrikan, Anda harus menangani perangkat-perangkat baru. Jadi, sulit memutuskan kapan seorang rider harus menjajal sesuatu dan melakukan tes yang layak tanpa hilang arah," terangnya.

"Tapi itulah tugas saya, dan Enea tak perlu kepikiran. Saya harus menemukan cara agar semua tidak kacau, melainkan memahami arah kerja dan mengambil keputusan tepat," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)