Baca Juga: Tatap Paruh Kedua MotoGP 2022, Pabrikan KTM Fokus Benahi Kecepatan di Kualifikasi
Kendati demikian, perubahan struktur manajemen rupanya mendapat respon kurang positif.
Remy Gardner secara blak-blakan mengungkapkan keluh kesahnya lantaran KTM tidak memperlihatkan kemajuan yang berarti.
"Menurut saya, semua orang telah membuat langkah luar biasa sebagai pabrikan dan saya tidak berpikir kami berhasil membuat langkah itu tahun ini," kata Remy Gardner dikutip OtoRace.id dari ucap pemuda asal Australia itu.
"Saya mencoba bekerja sebaik mungkin dengan KTM. Saya ingin bertahan di paddock ini, tetapi saat ini saya benar-benar tidak tahu," tegas Remy.
Menanggapi perkataan Gardner, Poncharal pun menjelaskan bahwa seorang pembalap debutan tak pernah menjalani musim perdananya di MotoGP dengan mulus.
Tahun pertama adalah soal bagaimana sang pembalap menyesuaikan diri.
"Kami sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan Raul dan timnya," ucap Poncharal.
"Balapan pertama tahun ini sangat menantang. Namun, kami tidak pernah menyerah, selalu terus mendorong, sementara kami tetap menundukkan kepala dan tidak terlalu peduli dengan kritik atau komentar konyol," ungkap Poncharal.
"Musim pemula tidak pernah mudah, dan selalu dibagi menjadi dua. Bagian pertama tahun ini adalah tentang belajar, dan yang kedua adalah tentang menerapkan pembelajaran Anda," pungkas Poncharal menyimpulkan.