OtoRace.id - Sporting Director Ducati, Paolo Ciabatti mengkhawatirkan pengembangan motor Desmosedici GP lantaran memiliki banyak pembalap kompetitif di MotoGP 2022.
Meski diuntungkan dengan memiliki sejumlah pembalap kompetitif di MotoGP 2022, Ducati khawatir hal itu jadi bumerang untuk pengembangan Desmosedici GP.
Memiliki banyak pembalap kompetitif di MotoGP 2022, Ducati bisa saja memiliki masalah soal pengembangan motor Desmosedici GP di musim mendatang.
Musim lalu, Ducati berhasil menjadi juara konstruktor dengan meraih 357 poin dari tujuh kemenangan dan 24 podium.
Namun, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) gagal menyembuhkan gelar juara pembalap kepada pabrikan Ducati setelah kalah dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Sementara di musim ini, empat pembalap Ducati berhasil masuk di posisi 10 besar klasemen MotoGP 2022
Mereka adalah Johann Zarco (Prima Pramac Racing), Francesco Bagnaia, Enea Bastianini (Gresini Racing) dan Jack Miller (Ducati Lenovo).
Paolo Ciabatti mengatakan Ducati membuat strategi dengan menukar Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci terbukti berhasil.
Ia menjelaskan timnya saat ini memiliki Francesco Bagnaia dan Jack Miller yang memiliki kecepatan dan akan menerapkan strategi yang sama.
Baca Juga: Tim Milik Valentino Rossi Bisa Saja Pindah ke Yamaha, Bos Ducati Angkat Bicara
"Strategi kami adalah untuk menukar Dovizioso dan Petrucci untuk Bagnaia dan Miller dan kemudian mencari pembalap muda yang menjanjikan," kata Ciabatti dikutip OtoRace.id dari Motorcycle Sports.
Lebih lanjut, Ciabatti strategi yang diterapkan oleh Ducati terbukti berhasil dengan menghadirkan pembalap-pembalap yang memiliki kecepatan.
"Saya benar-benar berpikir kami telah berhasil menemukan pengendara yang sangat cepat," terang Ciabatti.
"Jadi mungkin dapat dikatakan bahwa kami memiliki terlalu banyak pengendara cepat di motor kami dan itu bisa menjadi masalah," ucapnya.
Ciabatti menjelaskan Ducati akan mendapatkan masalah dengan banyaknya pembalap yang memiliki kecepatan.
Ia menilai pengembangan motor akan berpengaruh akibat ulah para pembalapnya.
"Saya pikir itu bisa benar. Tapi itu bukan karena saya berpikir bahwa memiliki pembalap cepat di motor kami adalah juga membantu kami untuk terus mengembangkan motor ke arah yang benar," pungkasnya.