OtoRace.id - Jika bicara mengenai aerodinamika di MotoGP, maka Ducati selalu menjadi pencetus dengan berbagai ide yang terbilang radikal.
Dari era winglet sejak 2015 yang mempengaruhi tim-tim lain, hingga sekarang dikenal dengan nama aerofairing usai penggunaan winglet dilarang karena dinilai membahayakan.
Memasuki paruh musim kedua, Ducati kembali melakukan terobosan dalam segi aerodinamika kala dilihat dari Desmosedici GP21 besutan Enea Bastianini.
Pada dua sesi latihan awal MotoGP Inggris di sirkuit Silverstone, terlihat dari motor Enea Bastianini ada sayap unik pada bagian buritan belakang.
Ada empat perangkat aerodinamika yang terlihat seperti buntut atau bahkan tanduk binatang purbakala, stegosaurus.
Mengenai bentuk dari perangkat aerodinamika tersebut, Enea Bastianini pun memberikan lelucon.
"Seperti Pokemon ya, bahkan saya pun agak sulit menaiki motor karena harus berhati-hati agar tidak menyenggol, lalu patah," seloroh Enea Bastianini dikutip dari GP One.
Namun dari bentuknya yang agak sedikit aneh, pembalap Gresini Racing Ducati itu merasakan adanya manfaat.
"Berdasarkan apa yang saya rasakan, motor jauh lebih stabil dan mendapatkan grip yang baik untuk ban belakang, sepertinya lebih cocok untuk kualifikasi," tutur Enea Bastianini.