Namun begitu Jorge Martin mengakui kalau dirinya cukup sulit untuk menghindari kejadian seperti towing yang dilakukan Aleix Espargaro itu.
Karena menurutnya di belakangnya juga banyak pembalap, seperti halnya Luca Marini, Joan Mir dan juga pebalap lain.
"Pada akhirnya saya harus memacu motor lebih cepat dari mereka. Ketika kamu kuat, kamu tidak peduli dan harus terus memaksa untuk menjadi yang terbaik," bilang Jorge Martin.
Pencapaian Jorge Martin dengan meraih pole position di MotoGP Malaysia 2022 juga menjadi pencapain terbaik setelah pekan sebelumnya meraih pole position di MotoGP Australia 2022.
Namun sayangnya, meski saat itu start di posisi terdepan dan sempat memimpin jalannya balap, hasilnya belum mampu membawa Jorge Martin juara di Phillip Island.
Makanya, Martinator, sapaan bekennya, bertekad untuk bisa menang di sirkuit Sepang pada MotoGP Malaysia 2022 ini.
"Bicara tentang race pace, saya pikir adalah satu dari tiga tercepat. Maka itu, kami harus membalik pikiran dan mencoba untuk meraihnya (kemenangan), karena kami memiliki peluang untuk menang," beber Jorge Martin.
Dengan ucapan itu, reporter dari MotoGP.com pun bertanya soal kemungkinan tentang mengubah pikiran tentang membantu Francesco Bagnaia dalam perebutan gelar juara dunia di sirkuit Sepang ini.
Apalagi, saat ini Pecco harus start dari posisi 9 lantaran terjatuh di kualifikasi.
Dengan membantu Pecco menjadi juara dunia, maka setidaknya Ducati bisa membuat kenyang rasa lapar gelar juara dunia pembalap yang terakhir kali dipersembahkan Casey Stoner di tahun 2007 lalu.
Namun ternyata, jawaban yang diberikan Martinator cukup mengejutkan.
"Saya tidak peduli tentang kejuaraan (juara dunia; red), itu masalah mereka dan mereka harus berjuang. Saya berusaha untuk menang," pungkas Jorge Martin.
Wah, nampaknya enggak ada team order dari Ducati nih.
Penantian Ducati selama 14 tahun bisa saja sia-sia jika Pecco Bagnaia kalah bersaing dengan Aleix Espargaro atau Fabio Quartararo.