Baca Juga: Demi Hindari Konflik, Francesco Bagnaia Enggan Dibantu Enea Bastianini di MotoGP 2023
Di kelas Moto2, Bastianini mengalami periode terbaik dalam kariernya, yang dikenangnya sampai sekarang.
"Ada satu momen tak terlupakan, meski harus terjadi di tengah pandemi Covid-19," ujar pembalap berjuluk La Bestia tersebut.
"Itu adalah saat saya memenangi gelar juara Moto2 pada 2020. Saya selalu bermimpi menjadi juara dunia. Itulah harapan terbesar saya," ucapnya.
Selain menjuarai Moto2 2020, kemenangan kelas utama perdananya di MotoGP Qatar 2022 juga membuatnya larut dalam air mata.
"Terakhir kali saya ingat menangis di hadapan orang banyak adalah di Qatar, saat saya memenangi race MotoGP pertama saya," ungkap Bastianini.
"Biasanya, malam sebelum balapan saya cukup tenang. Saya biasa menghabiskan waktu dengan menonton serial ataupun film," kisahnya.
"Tapi, malam itu berbeda. Saya merasa sangat tegang hingga sulit tidur," pungkas Enea.