OtoRace.id - Sepanjang gelaran MotoGP 2022, telah terjadi 294 kecelakaan di kelas premier.
Hampir 300 kecelakaan terjadi sepanjang musim 2022, lalu berapa biaya yang dikeluarkan tim untuk berbaikan motor MotoGP?
Kecelakaan memang sulit dihindari mengingat dengan semua kecanggihan teknologi dan mesin yang bertenaga hingga membuat motor MotoGP mampu menembus kecepatan 350 km/jam.
Tentu saja tidak semua pembalap MotoGP mengalami frekuensi kecelakaan yang sama.
Pada MotoGP 2022, rookie Darryn Binder (WithU Yamaha RNF Racing) menjadi pembalap dengan 20 kecelakaan dalam 20 Grand Prix, berarti rata-ratanya 1,35 per balapan.
Menariknya, catatan Darryn Binder itu kalah jauh dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang mengalami 18 kecelakaan meskipun hanya 12 kali turun di MotoGP 2022.
Dengan begitu, Marc Marquez rata-rata terjatuh 1,5 kali per balapan.
Maverick Vinales (Aprilia Racing) menjadi pembalap yang paling sedikit terjatuh, hanya dua kali dalam 20 GP, berarti rata-rata 0,1 per balapan.
Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) juga salah satu pembalap dengan rasio kecelakaan kecil musim lalu, yakni 0,35 per balapan.
Sementara, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) 14 kali terjatuh dari 20 balapan, berarti rata-ratanya 0,7 per balapan.
Untuk sirkuit Algarve di Portugal menjadi trek yang paling sering memunculkan kecelakaan, 105.
Kecelakaan tidak hanya memengaruhi torehan pembalap tetapi juga moril tim karena tidak hanya merusak waktu lap, tetapi juga hasil balapan yang berujung pada posisi di kejuaraan.
Yang paling penting kecelakaan sangat memengaruhi bujet tim.
Motor MotoGP tidak hanya sangat cepat, bertenaga luar biasa besar dan tentu saja sangat mahal karena semua komponennya dibuat khusus dan bukan produksi massal.
Jika seorang pembalap mengalami kecelakaan dan motornya terbakar habis, tim bisa kehilangan lebih dari 1 juta euro atau sekitar Rp 16,3 miliar (kurs 1 euro senilai Rp 16.323 per 29 November 2022).
Sebagai informasi, sebuah tim satelit biasanya hanya menyewa motor yang per musimnya mencapai 3-4 juta euro atau Rp 49-65,4 miliar.
Kecelakaan juga akan memiliki dampak ekonomis bagi tim karena sudah pasti ada sejumlah komponen yang harus diganti, belum lagi beban kerja ekstra untuk proses perbaikan.
Sebuah kecelakaan ringan biasanya memerlukan tidak kurang dari 20 ribu euro atau Rp 327 juta untuk mengganti grip setang, pijakan kaki, tuas persneling, dan tuas rem belakang.
Baca Juga: Meski Sempat Cuti, Marc Marquez Jadi Pembalap dengan Rata-rata Crash Tertinggi Sepanjang MotoGP 2022
Rata-rata kecelakaan sedang yang dialami pembalap seperti perbaikan pada pelek, rem, suspensi, radiator, sensor elektronik bisa menembus 100 ribu euro atau Rp 1,63 miliar.
Satu kecelakaan berat dengan kerusakan pada sasis, sistem elektronik, dan mungkin juga mesin, bisa memakan biaya hingga 500 ribu euro atau Rp 8,17 miliar.
Angka-angka fantastis di atas mungkin memunculkan pertanyaan, berapa sesungguhnya harga satu unit motor prototipe yang dipakai di MotoGP.
Anggaran yang diperlukan untuk produksi sebuah Ducati Desmosedici GP22 yang mengantar Francesco Bagnaia juara dunia MotoGP 2022 diperkirakan mencapai 3 juta euro atau Rp 49 miliar.