Kini Bela Tim Pabrikan Ducati, Enea Bastianini Makin Semangat Jadi Juara MotoGP 2023

Nur Pramudito - Rabu, 21 Desember 2022 | 18:25 WIB

Enea Bastianini optimistis meraih gelar juara dunia MotoGP setelah diberikan kepercayaan membela tim pabrikan Ducati. (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Pembalap baru Ducati Lenovo Team, Enea Bastianini, mengaku semakin bersemangat memburu gelar dunia MotoGP 2023.

Sebab, membela sebuah tim pabrikan berarti Enea Bastianini akan mendapatkan dukungan teknis terbaik di MotoGP 2023.

Dengan begitu, Enea Bastianini bakal punya senjata untuk menjadi rider tercepat di MotoGP 2023.

Enea Bastianini datang ke tim pabrikan Ducati untuk jadi tandem Francesco Bagnaia, sebagai pengganti Jack Miller yang hengkang ke Red Bull KTM.

Mengendarai Desmosedici GP21 alias motor lama, Bastianini justru mengoleksi 7 podium, termasuk 4 kemenangan di MotoGP 2022.

Ia juga berkali-kali berduel sengit dengan Francesco Bagnaia dalam berebut kemenangan, dan mengakhiri musim di peringkat 3 klasemen akhir.

"Semangat meraih kemenangan dan mencuri panggung tahun depan selalu ada," kata Bastianini dikutip OtoRace.id dari Corsedimoto.

"Saya tak kekurangan senjata. Motor kami dalam kondisi menakjubkan. Motor baru kami pun tak bekerja dengan buruk," ungkapnya.

"Namun, motor itu masih 'muda', jadi terlalu dini membicarakan kans juara," ujar Bastianini.

Baca Juga: Diperkuat Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini, Ducati Punya Dua Pembalap Andalan di MotoGP 2023

Rider yang juga juara dunia Moto2 2020 ini tak memungkiri bahwa beban yang ia pikul semakin berat karena membela tim pabrikan.

Sebab, membela tim utama sebuah konstruktor berarti memikul ekspektasi untuk meraih banyak kemenangan dan seolah-olah wajib jadi juara dunia.

"Tahun depan, saya punya kesempatan besar karena balapan untuk tim pabrikan," jelasnya.

"Saya akan punya beban ekstra, tetapi saya harus coba mentransformasikan beban ini menjadi kekuatan. Saya ingin selalu bertarung di depan, selalu kompetitif, dan bersenang-senang," lanjutnya.

Bastianini juga menyatakan ia masih harus beradaptasi pada cara kerja tim pabrikan yang memiliki jauh lebih banyak teknisi dan insinyur ketimbang tim satelit.

"Untuk pertama kali, saya bicara dengan banyak orang dalam tes. Ada banyak insinyur di depan saya," kisahnya.

"Saya pun segera mencoba membuat mereka paham apa yang saya butuhkan pada masa depan, dan saya rasa kami mengambil langkah tepat," lanjut pembalap berusia 24 tahun ini.

"Francesco Bagnaia, Jorge Martin, Johann Zarco, dan saya sepakat soal apa yang kami rasakan di atas motor. Jadi, indikasi untuk pengembangan Ducati terbaru sudah ada," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)