5. 1993
Ada teknologi yang sangat penting mulai mendapat tempat di MotoGP.
Teknologi baru itu adalah electronic fuel injection alias injeksi.
NSR500 1993 menggunakan dua injector di setiap silindernya dan ada ECU yang bisa mengatur asupan bahan bakar.
(Baca Juga : Danilo Petrucci Mengaku Kesulitan Menikung dengan Demosedici GP19)
Sistem ini bikin pembalap bernama Sinichi Itoh jadi pembalap yang berhasil mencapai kecepatan 320 km/jam, dengan power 167 dk.
Sayangnya, sistem injeksi tahun itu belum bisa kasih keuntungan signifikan dibanding sistem karburator.
Program pemakaian sistem injeksi ini akhirnya dihentikan.
6. 1994
Tidak ada ubahan besar di mesin NSR500 pada tahun ini.
Yang paling spesial adalah adanya water injection system di knalpot.
Tujuannya bisa menambah power di putaran tengah (6-10 ribu rpm).
Power-nya bisa nambah sampai 10 dk sob dengan mengubah suhu ruang pembakaran.
Sayangnya, Mick Doohan tidak suka dengan fitur ini karena sangat susah mengontrol tenaganya, akhirnya water injection system tidak dipakai lagi.
(Baca Juga : Ngeri, Sebastian Vettel Ngamuk dan Sengaja Tabrak Lewis Hamilton di F1 Azerbaijan)
Setelah puasa gelar empat tahun, Honda kembali juara lewat Doohan, NSR500 sedikit lagi mencapai kesempurnaan.
7. 1995
NSR500 menggunakan karburator yang lebih besar, lebih dari 39 mm.
Dengan karburator yang lebih besar ini, NSR500 menjadi sangat kuat dengan 187 dk.
Doohan jadi juara di 1995 dan 1996.