Pascakematian Ayrton Senna, F1 Lakukan Perubahan yang Terasa Sampai Sekarang

Didit Abdillah - Rabu, 1 Mei 2019 | 13:00 WIB

Kondisi mobil Alex Albon usai crash di FP3 F1 China 2019 (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Di F1 Italia 1994 pada 1 Mei 25 tahun lalu di sirkuit Imola menjadi seri F1 paling menyedihkan dalam sejarah.

Dalam satu akhir pekan, dua pembalap meninggal dunia yaitu Ayrton Senna dan Roland Ratzenberger.

Keduanya sama-sama kehilangan kendali mobil saat masuk tikungan dan langsung menabrak pembatas di kecepatan tinggi.

Peristiwa bersejarah ini pun membuat Bernie Eccelstone, pimpinan promotor F1 pada saat itu sangat terpukul.

(Baca Juga : Terkesan Performa Miguel Oliveira KTM Perpanjang Kontrak Hingga MotoGP 2020)

Ia dan timnya menilai kalau F1 harus segera berbenah dari faktor keamanan sirkuit juga, bukan dari baju balapnya saja.

"Kami selalu fokus pada regulasi mesin yang makin kencang, tapi tidak melihat faktor keamanan sirkuit," ucap Bernie dalam sebuah film dokumenter.

"Setelah kematian Senna kami mulai berpikir kalau keamanan sirkuit dan baju balap harus diutamakan sebelum kami memperbesar mesin yang akan digunakan," Bernie menambahkan.

Sirkuit Imola yang menjadi lokasi insiden berdarah itu pun langsung mengubah layout sirkuit menjadi lebih lambat dengan menambahkan chicane.

(Baca Juga : Macam Ducati di WSBK, Menang di ARRC Australia Pembalap AP250 Kok Malah 'Dikebiri')