OtoRace.id - Secara tidak langsung, Valentino Rossi membantu wanita muda bernama Patricia ini untuk berjalan kembali.
Akhirnya, Patricia bisa bertemu dengan idolanya, Valentino Rossi di MotoGP Spanyol 2019.
Namun jauh sebelum itu, ada cerita sedih dan haru yang terjadi dalam diri Patricia yang tinggal di Cordoba, Spanyol.
Patricia sangat menyukai riding, termasuk riding di sirkuit Jerez, Spanyol bersama Suzuki GSXR 750 miliknya.
(Baca Juga : Kembali ke Puncak Klasemen Pembalap MotoGP, Valentino Rossi Puji Marc Marquez)
Bahkan, kamarnya pun dipenuhi poster dan foto Valentino Rossi.
Namun, tanggal 19 Agustus 2015 menjadi hari yang naas bagi Patricia yang kini berusia 28 tahun.
Ketika itu, dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas cukup parah sehingga membuatnya harus masuk rumah sakit dan mengalami koma selama 4 bulan.
Namun setelah membuka mata pun, butuh perjuangan selama 16 bulan untuk sekadar bisa keluar dari rumah sakit, bahkan butuh perjuangan keras untuk menggerakkan bagian tubuh yang terpenting.
(Baca Juga : Carlos Sainz Sempat Heran dengan Performa McLaren di F1 2018)
Hebatnya, tekad yang dimiliki Patricia sangat kuat, tak ada waktu baginya bersedih atas apa yang dialami.
"Dari saat saya bangun saya melakukan semua yang dokter dan perawat katakan kepada saya," ungkapnya dikutip OtoRace.id dari Mundo Devertipo.com.
Tahun berjalan, didukung peran keluarganya, Patricia mulai bangkit dengan kursi rodanya.
Bahkan, setiap ulang tahun keluarga dan teman-temannya selalu memberikan semangat dan hadiah apapun mengenai Valentino Rossi.
(Baca Juga : Marc Marquez Mengaku Tak Segan Untuk Belajar dari Para Pembalap Muda)
Suatu ketika, ketika Patricia sudah mulai lebih baik di atas kursi roda, dirinya bersama teman-temannya ke sirkuit Jerez.
Di sana ia bertemu Jose Luis Cardoso dan Luis D'Antin, direktur sekolah balap Jerez yang memberinya tumpangan dengan motor yang dirancang khusus untuk bawa penumpang.
Mengetahui usaha keras yang dilakukan Patricia, Luis D'Antin pun mengusulkan kesepakatan: "Pada hari Anda berjalan, saya akan memperkenalkan Anda pada Valentino Rossi."
Selama 16 bulan ke depan, janji itu menjadi motivasi besar Patricia untuk bangkit dari kursi roda, "Ketika saya tidak bisa melakukannya lagi, ketika saya jatuh, saya mengatakan 'kamu akan melihat Valentino, kamu akan melihat Valentino," semangat Patricia.
(Baca Juga : Bukan Hoax! Andrea Dovizioso Akan Ikut Kompetisi Balap Mobil di Misano)
Hingga akhirnya, video rekaman Patricia berjalan dengan kruk (alat bantu) pun dikirim ke D'Antin yang juga merupakan mantan pembalap dan juga pemilik tim balap D'Antin di tahun 2000-an.
Lantas D'Antin kontak Flavio Fratesi, dari Valentino Rossi Fan Club, dan menjelaskan keseluruhan cerita.
Namun itu hanya beberapa hari jelang MotoGP Spanyol 2019, praktis mustahil untuk memasukkan Patricia ke dalam jadwal Rossi untuk akhir pekan Jerez yang padat.
Tapi melihat apa yang sudah dilakukan Patricia, Fratesi mengatakan dia akan berkonsultasi dengan Rossi sendiri dan tak lama kemudian dia menelepon kembali D'Antin, "Beri tahu Patricia untuk datang ke Jerez."
(Baca Juga : Ayrton Senna Circuit di Rio de Janeiro Jadi Saingan Sirkuit Mandalika Untuk MotoGP 2021)
Akhirnya, 2 Mei 2019 pukul 2 siang pun Patricia datang ke Jerez dan tentunya dengan rasa gugup ingin ketemu dengan idolanya sembari membawa helm replika Rossi yang dipakainya ketika mengalami kecelakaan.
Namun, dirinya harus menunggu hingga pukul 4 sore untuk bisa ketemu Rossi yang tengah disibukkan sesi acara lain di MotoGP.
Setelah menunggu di hospitality Yamaha, akhirnya pukul 15.30, "Sudah waktunya untuk pergi," kata Fratesi.
Sempat dibuat bingung dengan maksud Fratesi, namun ternyata Rossi justru ingin memberikan Patricia kunjungan eksklusif ke dalam paddock, bukan hanya di hospitality.
Akhirnya, Patricia masuk ke dalam paddok sang Idola dengan berjalan dan lepas dari kursi roda.
Valentino Rossi pun menyambutnya dengan ramah dan penuh perhatian seraya mendengarkan kisah Patricia, berfoto bersamanya dan menandatangani helm kecelakaan.
Bahkan, Rossi pun meminta Patricia untuk berfoto dengan Yamaha YZR-M1 miliknya. Akhirnya, perjuang bertahun-tahun terbayarkan sudah, penderitaan yang harus dialami Patricia berakhir indah bersama idolanya yang memberinya motivasi untuk bangkit dari keterpurukan.