OtoRace.id - MotoGP Prancis 2019 yang bakal pentas di sirkuit Le Mans (17-19/5) membutuhkan setingan berbeda dengan sirkuit lainnya tentu.
Mekanik, dituntut jeli untuk mengakali sirkuit sepanjang 4,2 km yang legendaris tersebut.
Pasalnya, sirkuit Le Mans memiliki beragam karakter seperti tikungan cepat di sektor 1 dan juga tikungan pelan serta tikungan berganti arah di sektor terakhir.
Untuk itu, Chief Mechanic harus mampu meracik motor untuk bisa unggul di sirkuit yang mengalami pengaspalan ulang tahun lalu itu.
(Baca Juga : Berbekal Catatan Apik, Jorge Lorenzo Optimis Hadapi MotoGP Prancis)
"Kamu harus menseting motor untuk di sektor sebagian akhir sirkuit ketimbang di tikungan pertama," ungkap Santi Hernandez selaku Chief Mechanic Marc Marquez.
"Tentu saja di tikungan pertama akan kehilangan waktu, tetapi kamu akan mendapatkan lebih baik dalam pengereman dan stabilitas dan tentunya akselerasi dimana kamu akan mendapatkan waktu lebih baik. Di sini kami akan lebih fokus," tambah Santi Hernandez.
Memang, di sektor 1 selepas start para pembalap akan disuguhkan tikungan patah ke kiri yang biasanya dibutuhkan gigi 1.
Namun selebihnya, banyak tikungan berkarakter rolling speed hingga nanti kembali lagi menemukan tikungan patah di dua tikungan terakhir.
"Ini adalah salah satu sirkuit di kalender di mana kami menderita lebih," aku Santi.
(Baca Juga : Perbedaan Teknik Pengereman Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez)
Jika Santi Hernandez lebih mencari seting untuk Honda RC213V Marc marquez di bagian pertengahan hingga akhir sirkuit Le Mans, maka Silvano Galbusera dari Monster Energy Yamaha MotoGP punya sudut pandang beda.
"Normalnya wheelie menjadi masalah, tetapi cengkraman membuat sedikit spin dan membuat lebih mudah untuk mencari seting terbaik untuk akselerasi tanpa harus alami keausan ban," timpal Silvano Galbusera kepala mekanik Valentino Rossi.
Karena menurut Silvano Galbusera, jika alami spin berlebih maka performa ban akan menurut sangat cepat, "Dan kami akan menderita di balap," tutupnya.
"Untuk kami dan Yamaha menyukai Le Mans. Beruntung juga Valentino juga menyukai Le Mans, jadi sedikit beruntung lebih mudah jika dibandingkan dengan trek lain," tutup Galbusera.
Nah, siapa yang kira jeli untuk mengakali kondisi sirkuit Le Mans yang legendaris itu.
(Baca Juga : Begini Alasan Visor Helm Balap Aplikasi Bentuk Datar alias Flat Visor)