OtoRace.id - Petinggi Red Bull Motorsport, Helmut Marko, menolak gagasan menukar Pierre Gasly (tim Red Bull Racing) dan Daniil Kvyat (tim Toro Rosso).
Musim ini, Pierre Gasly dipromosikan dari Toro Rosso ke Red Bull Racing untuk menggantikan Daniel Ricciardo yang pindah ke Renault.
Sementara itu, posisi Gasly di Toro Rosso digantikan oleh Daniil Kvyat yang sebelumnya juga pernah membela tim Toro Rosso dan Red Bull Racing pada periode 2014 hingga 2017 sebelum akhirnya berhenti selama musim 2018.
Pierre Gasly dianggap tidak cukup memenuhi ekspektasi Red Bull Motorsport dan performanya jauh dari rekannya di tim Red Bull Racing, Max Verstappen.
(Baca Juga: Waduh, MXGP Indonesia Terancam Tidak Dihadiri Dua Juara Dunia Ini)
Sementara Daniil Kvyat, malah menunjukkan performa sebaliknya.
Kvyat yang sekarang dianggap sudah lebih dewasa dan matang.
Dibandingkan saat Red Bull menurunkan posisinya dari pembalap Red Bull Racing ke Toro Rosso pada 2016, sampai pemecatannya pada 2017, Kvyat cukup bagus.
Lalu, keduanya mulai dibanding-bandingkan soal siapa yang lebih pantas di tim utama Red Bull.
Red Bull kabarnya mulai mempertimbangkan pertukaran posisi Kvyat dan Gasly di sisa musim ini.
(Baca Juga: Bos Ferrari Bantah Evaluasi yang Diberikan Sebastian Vettel Untuk Perkembangan Mobil)
Tapi, Helmut Marko membantah gagasan itu.
"Itu rumor salah, kemarin Nico Hulkenberg digosipkan, sekarang Kvyat gantian digosipkan menggantikan Gasly," kata Helmut Marko dilansir GridOto.com dari F1i.com.
"Gasly memang harus khawatir soal kecepatannya di Prancis, tapi kami akan tetap mengakhiri musim dengan Gasly," tegasnya.
Menarik nih, akankah Red Bull menukar posisi Gasly dan Kvyat? Kayak dulu saat Max Verstappen menggantikan Kvyat di 2016? Kita lihat saja.