Alasan Motor MotoGP Juga Dilengkapi Traction Control, Cegah Pembalap Alami Highside?

Eka Budhiansyah - Jumat, 16 Agustus 2019 | 12:00 WIB

Highside Jorge Lorenzo di MotoGP Cina 2008 (Eka Budhiansyah - )

(Baca Juga: Daftar Kontrak Pembalap MotoGP Untuk Musim 2020. Gimana Nasib Johann Zarco dan Takaaki Nakagami?)

Traction Control di motor MotoGP. Sensor akan memberitahu ECU untuk mengurangi tenaga jika terjadi gejala oversteer

Lalu untuk wheel speed sensor, biasanya terletak di roda depan dan roda belakang.

Alat elektronik lainnya yang sangat penting adalah ECU (Electronic Control Unit) yang di MotoGP juga dibuat seragam yaitu buatan Magneti Marelli.

Nah, begini cara kerja ketiga alat ini. Jika motor mengalami gejala oversteer atau ban belakang meluncur ke sisi berlawanan, maka sensor akan membaca dan memberitahu ke ECU.

Kondisi tersebut membuat ECU untuk memutus atau mengurangi tenaga ke roda belakang dengan beragam cara.

Misalnya, memutus salah satu kinerja silinder, mengurangi putaran throttle atau mereduksi waktu pengapian sehingga mengurangi tenaga agar tidak terjadi gelaja oversteer berlebih yang bisa menyebabkan highside.

Canggihnya, di motor MotoGP, Traction Control ini bisa diseting lebih detail sesuai dengan karakter tiap tikungan berdasarkan kebutuhan dan gaya balap dari masing-masing pembalap.