OtoRace.id - Motor MotoGP modern juga mengaplikasi fitur Traction Control, layaknya motor gede (moge) massal terkini nan canggih.
Hal itu, lantaran teknologi ini mampu meminimalisir pembalap dari resiko highside ketika melibas tikungan dengan kecepatan tinggi.
Highside sendiri menurut MotoGP.com adalah kecelakaan dimana roda belakang meluncur ke sisi yang berlawanan saat menikung, lalu seketika kembali mendapatkan grip, sehingga membuat motor dan pengendaranya terpelanting ke udara.
Nah, meluncurnya ban ke sisi yang berlawanan ini akibat gejala spin yang disebabkan tenaga berlebih yang tersalur ke roda belakang, sehingga ban menjadi lebih banyak berputar dari seharusnya akibat kehilangan traksi.
(Baca Juga: Gara-gara Valentino Rossi Berkata Ini Lorenzo Baldassarri Minggat dari VR46 Academy)
Lalu, ketika mendapatkan grip kembali, kondisi ini akan membuat sok belakang mendapatkan pantulan balik atau rebound dan hal ini yang membuat motor dan pembalap terpental ke atas.
Nah, di MotoGP modern yang kini banyak disesaki peranti elektronik canggih, juga didukung Traction Control untuk membuat traksi ban ke aspal tetap terjaga sehingga meminimkan gelaja oversteer dan highside.
Cara kerjanya, Traction Control dibantu oleh beberapa alat seperti inertial measurement unit (IMU) yang bisa membaca sudut kemiringan motor, Wheel Speed Sensor untuk mendeteksi hilangnya grip ban dengan cara mendeteksi putaran roda yang terjadi.
Untuk IMU, di MotoGP 2019 ini Dorna menerapkan IMU seragam yaitu buatan Magneti Marelli.
(Baca Juga: Daftar Kontrak Pembalap MotoGP Untuk Musim 2020. Gimana Nasib Johann Zarco dan Takaaki Nakagami?)
Lalu untuk wheel speed sensor, biasanya terletak di roda depan dan roda belakang.
Alat elektronik lainnya yang sangat penting adalah ECU (Electronic Control Unit) yang di MotoGP juga dibuat seragam yaitu buatan Magneti Marelli.
Nah, begini cara kerja ketiga alat ini. Jika motor mengalami gejala oversteer atau ban belakang meluncur ke sisi berlawanan, maka sensor akan membaca dan memberitahu ke ECU.
Kondisi tersebut membuat ECU untuk memutus atau mengurangi tenaga ke roda belakang dengan beragam cara.
Misalnya, memutus salah satu kinerja silinder, mengurangi putaran throttle atau mereduksi waktu pengapian sehingga mengurangi tenaga agar tidak terjadi gelaja oversteer berlebih yang bisa menyebabkan highside.
Canggihnya, di motor MotoGP, Traction Control ini bisa diseting lebih detail sesuai dengan karakter tiap tikungan berdasarkan kebutuhan dan gaya balap dari masing-masing pembalap.