OtoRace.id - MotoGP Thailand menjadi salah satu seri MotoGP terbaik di tahun lalu dengan jumlah penonton yang mencapai dua ratus ribu.
Namun dibalik rekor yang tercipta, MotoGP Thailand menjadi salah satu seri MotoGP yang perlu dikhawatirkan oleh para pembalap dan mekanik MotoGP.
Layaknya sirkuit Asia lainnya, sirkuit Chang International Buriram juga menawarkan suhu yang ekstrem bagi pembalap.
Tahun lalu, balap MotoGP dipentas dalam kondisi suhu udara 32 derajat Celcius dan kelembaban yang hanya 46% serta suhu aspal menyentuh 49 derajat Celcius.
(Baca Juga: Yamaha Bakal Kebakaran Jenggot Dengar Statement Bos Tim Repsol Honda)
Tentunya, ini membuat pembalap bisa mengalami dehidrasi berlebih usai berlaga di Buriram.
Selain itu, tim harus pintar mengakali atau atur strategi agar pembalap dan pacuan bisa tetap maksimal.
"Michelin akan membawa pilihan ban, karena kami tidak tahu bagaimana aspal, konsumsi (ban) seperti apa," ungkap Santi Hernandez, kepala mekanik Marc Marquez di Repsol Honda dilansir dari MotoGP.com.
"Karena berdasarkan tahun lalu, konsumsi pemakaian ban (degradasi ban) sangat tinggi. Itu adalah masalah terbesar," tambahnya.
(Baca Juga: Mengejutkan! Posisi Dimas Ekky di Moto2 2020 Belum Jelas Dengan Honda Team Asia)
Lain halnya yang diungkapkan dengan mekanik Andrea Dovizioso di Mission Winnow Ducati yang berniat menunda selebrasi juara dunia Marc Marquez di MotoGP Thailand.
"Sektor pertama sangat penting, begitu juga ketika tiba di trek lurus, kamu memulainya dengan kecepatan rendah (usai tikungan terakhir) dan kamu harus berakselerasi dengan baik di trek lurus," jelas Alberto Giribuola yang Crew Chief Dovizioso.
"Jadi, paket akan menjadi sangat penting. Tapi juga akan lebih bagus jika bisa mengatasi wheelie dengan baik, karena di sektor tiga kami juga memiliki trek dengan perubahan arah cepat," bilangnya lagi.
Jadi, strategi yang akan ditempuh adalah mengusahakan agar motor Dovi tidak mengalami banyak wheelie, tetapi di satu sisi lain memiliki motor yang mudah untuk menaklukkan pergantian tikungan beruntun.
(Baca Juga: Fabio Quartararo Dapat Kontrak Pribadi Dari Monster Energy, Tanda Valentino Rossi Pensiun?)
Hal yang sama juga diungkapkan Silvano Galbusera, kepala mekanik Valentino Rossi di Monster Energy Yamaha MotoGP.
Selepas tikungan berkecepatan rendah, motor dipaksa untuk berakselerasi cepat di trek lurus, sehingga harus mengumbar tenaga dan bisa mengakibatkan wheelie.
"Kamu harus menjaga wheelie. Tapi jika kamu memakai banyak alat anti-wheelie, maka kamu akan kehilangan akselerasi," aku Galbusera.
"Jadi kamu harus berunding untuk menemukan komposisi yang tepat namun tidak kehilangan tenaga," tutup Galbusera.