(Baca Juga: Hindari Cuaca Buruk, Valentino Rossi Minta Jadwal MotoGP Australia Dimajukan)
Bahkan ia ikut Asia Talent Cup (ATC) sebagai wildcard pada tahun 2014 di sirkuit Sentul, Jabar.
Pada tahun 2015, ia direkrut oleh Manual Tech KYT Kawasaki Racing untuk balapan di ARRC Supersport 600.
Lompatan yang jauh dari Fadly pun bukan tanpa alasan. Ibnu Sambodo selaku pemilik tim menginginkan kalau pembalap kelahiran 5 April 2000 itu bisa lebih cepat beradaptasi dengan motor sport.
Setelah itu ia baru menunggangi Kawasaki Ninja 250 pada tahun 2016. Spesifikasi yang 'ketinggalan zaman' membuat ia kalah saing dari pembalap dengan motor kompetitor.
(Baca Juga: Suzuki Jadi Tim Pertama yang Selesaikan Mesin Baru untuk MotoGP 2020)
Dengan kawasaki Ninja 250 versi baru pada tahun 2017, ia mulai bisa bersaing untuk posisi podium.
Meskipun kemenangan baru direngkuh pada balapan penutup ARRC 2018.
"Tahun ini saya harus jadi juara Asia, karena saya rasa ini momen dan tahun yang tepat," kata pembalap asal Sengkang, Sulsel itu kepada OtoRace awal tahun ini.
Janji itu ditepati. Fadly dan Kawasaki Ninja besutannya meraih 3 kemenangan dengan 7 podium di musim ini.
Sebuah hal yang sangat impresif mengingat tidak banyak pembalap yang bisa menaklukan Kawasaki Ninja 250 itu dengan baik di ARRC.
Baca Juga: Hasil Race 2 AP250 ARRC Thailand: Pertarungan Dramatis, A.M Fadly Raih Gelar Juara Asia
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Andi muhammad fadly (@amfadly108) pada
Tahun depan beredar kabar kalau dirinya akan lompat jauh untuk naik ke kelas Asia Superbike 1000 (SBK1000).
Namun itu baru akan diumumkan pada awal tahun. Kita tunggu, kemana arah karier Andy Muhammad Fadly di musim depan.