OtoRace.id - Bos tim Red Bull KTM Tech 3, Herve Poncharal, bingung kenapa Johann Zarco mau bergabung ke Avintia Racing di MotoGP 2020.
Poncharal menyatakan bahwa Zarco tak selayaknya membela tim papan bawah.
Usai meminta KTM memutus kontraknya setahun lebih awal, Zarco memang tak punya banyak pilihan.
Zarco sempat dijadikan kandidat pengganti Jorge Lorenzo di Repsol Honda, namun batal.
(Baca Juga: Karena Kasus Doping, Posisi Andrea Iannone di Aprilia Digantikan Karel Abraham?)
Ia juga sempat dapat peluang kembali ke Moto2, namun akhirnya Zarco menerima tawaran Ducati untuk diturunkan ke Avintia Racing.
Awalnya sempat menolak, namun zarco bergaung ke Avintia Racing setelah diyakinkan langsung orang para petinggi Ducati
"Saya merasa prihatin. Apa saja pilihan yang ia punya? Ia bisa kembali ke Moto2, tapi buat apa?," kata Herve Poncharal dilansir OtoRace.id dari Speedweek.
(Baca Juga: Kaleidoskop MotoGP 2019: Nih Sembilan Momen Penting Sepanjang Tahun)
"Zarco juga punya pilihan ke Avintia-Ducati. Tapi jika Anda eks pebalap tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing, pergi ke tim itu harusnya tak jadi pilihan," sambung Herve Poncharal.
Poncharal juga menyebut keputusan Zarco hengkang dari KTM sungguh tak masuk akal karena pengembangan RC16 cukup signifikan.
Perkembangan RC16 semakin cepat terbantu oleh kehadiran Dani Pedrosa sebagai test rider mereka.
(Baca Juga: Alasan Helm Pembalap Pakai Kaca Datar atau Flat Visor, Bukannya Cembung)