Nih 5 Bagian Tubuh Pembalap MotoGP yang Paling Sering Cedera

Didit Abdillah - Kamis, 26 Desember 2019 | 12:47 WIB

Dua tahun beruntun, Marc Marquez melakukan operasi dislokasi bahu (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Para pembalap MotoGP merupakan pembalap yang paling sering cedera dibandingkan ajang balap lain.

Kecepatan tinggi dan jatuh dengan gaya gravitasi yang masif jelas akan menimbulkan cedera bagi yang bersangkutan.

Titik jatuh yang tidak tepat pun menjadi penentu tentang cedera yang akan dialami pembalap.

Meskipun mereka menggunakan protektor dalam racing suit, itu hanya meredam dampak dari kecelakaannya.

(Baca Juga: Terungkap Alasan BMW Tak Mau Ikut MotoGP)

Kebayang kan bagaimana jika tidak ada protektor?

Namun ajaibnya, banyak pembalap yang tetap bisa ikut balapan meski dalam kondisi belum sembuh atau baru menjalani operasi.

Kebanyakan para pembalap menggunakan pain killer atau peredam rasa sakit untuk menahan nyeri dari titik cedera.

Berikut 5 titik paling sering cedera dari pembalap MotoGP

(Baca Juga: Pol Espargaro Ibaratkan Valentino Rossi adalah Lionel Messi di MotoGP, Marc Marquez Messi Spanyol)

(Baca Juga: Bos KTM Tech 3 Bingung Kenapa Johann Zarco Mau Bergabung ke Avintia Racing)

1. DISLOKASI BAHU

Fox Sport
Marquez merasakan ada pergeseran dari bahunya

Waktu Penyembuhan: 3 Bulan
Dampak: Agak lemah dalam bermanuver sebulan awal setelah dinyatakan fit.
Contoh Kasus: Marc Marquez saat tes pramusim dan MotoGP Valencia 2018

(Baca Juga: Gunakan Motor Spek Pabrikan di MotoGP 2020, Fabio Quartararo Berani Bicara Soal Gelar Juara Dunia)

2. PATAH TULANG SELANGKA

GP One
Jorge Lorenzo tetap balapan di Belanda sehari setelah operasi tulang selangka

Waktu penyembuhan: 4 Bulan
Dampak: Tidak bisa menahan posisi motor dalam waktu lama, butuh painkiller.
Contoh kasus: Jorge Lorenzo di MotoGP Belanda 2013. Lanjut balapan dalam kondisi baru selesai operasi

(Baca Juga: Fernando Alonso: F1 dan Reli Dakar Tidak Ada Perbedaan Signifikan!)

3. CEDERA PUNGGUNG

Insiden di Jerez yang menjadi awal turunnya performa Dani Pedrosa

Waktu Penyembuhan: 6 Bulan (tidak bisa sembuh total)
Dampak: Kesulitan merunduk, keseimbangan terganggu, dan bahkan terancam tidak kompetitif lagi. 
Contoh kasus: Insiden Dani Pedrosa di sirkuit Jerez (2018) yang mengakibatkannya pensiun di musim di akhir musim. Juga Jorge Lorenzo di MotoGP Belanda (2019) yang membuatnya tidak kompetitif lagi, lalu pensiun.

(4. LUTUT DAN KAKI)

Red Bull
Valentino Rossi kembali menjalani balapan dengan kondisi masih pincang

Waktu penyembuhan: 3 bulan
Dampak: Kesulitan berakselerasi jika kaki kiri yang cedera. Akan sulit menjaga keseimbangan motor kalau belum sembuh total
Contoh Kasus: Kecelakaan Valentino Rossi di MotoGP Italia 2010 yang menyebabkan kaki kanannya patah. Kembali di MotoGP Jerman (sebulan kemudian) dalam kondisi belum sembuh total dan berjalan menggunakan kruk.

(Baca Juga: Alasan Helm Pembalap Pakai Kaca Datar atau Flat Visor, Bukannya Cembung)

5. RUAS JARI TANGAN

MotoGP
Lorenzo saat kecelakaan di Australia

Waktu penyembuhan: 1 bulan
Dampak: Akan menyulitkan saat mengerem kalau cedera tersebut di tangan kanan.
Contoh kasus: Jorge Lorenzo di MotoGP Australia musim 2011. Ia kehilangan satu ruas jari manis di tangan kiri karena terjepit tuas kopling.