OtoRace.id - Jika pada balapan kering, para tim dan pembalap akan memiliki data dan persiapan yang lebih mumpuni.
Karena balapan akan lebih mudah dihadapi jika kondisi lintasan kering, dari mulai persiapan sampai kompetisi dimulai.
Tapi jika hujan sudah turun, maka akan ada perlengkapan yang dibutuhkan untuk menghadapinya.
Ban basah, sudah pasti digunakan. Tapi untuk mendukung jalannya balapan, ada beberapa peralatan lagi yang dibutuhkan.
Nih disimak, 5 perangkat pendukung balapan basah di MotoGP.
1. Cover Brake
Suzuki Racing
Cover brake sata hujan juga digunakan
Perangkat ini terbilang favorit digunakan oleh tim-tim karena jika balapan basah, cakram yang digunakan adalah cakram logam, bukan cakram berbahan keramik karbon seperti balapan kering.
Cakram logam yang basah akan membuat gigitan rem menjadi
berkurang.
Makanya para insinyur di MotoGP memutar otak untuk menutup bagian
cakram dengan plat karbon yang ringan dan kuat.
Sambil disisakan sedikit rongga untuk celah udara jadi suhu udara di cakram tidak terlalu panas.
“Kalau balapan sangat basah akan sangat berguna, tapi jika kondisi trek hanya lembab kami memilih tidak menggunakannya,” ucap Alberto Puig, Manajer Repsol Honda Team.
(Baca Juga: Alvaro Bautista Adalah Rival Terkuat yang Pernah Dilawan Jonathan Rea)(Baca Juga: Siap-siap! KTM Akan Lakukan Perombakan Besar di MotoGP 2020)
2. Motor Cadangan
Motor cadangan juga disiapkan di depan paddock
Motor cadangan atau spare bike bisanya digunakan saat kondisi
cuaca agak tak menentu. Dari basah ke kering, atau sebaliknya.
Flag to flag race mewajibkan ban dengan kondisi tertentu disediakan di depan pit agar pembalap bisa langsung pindah dari satu motor ke motor lainnya dengan lebih cepat.
Misalnya balapan dimulai dengan kondisi trek basak, tapi di pertengahan lomba kondisi trek kian mengering.
Lalu melanjutkan balapan dengan ban slick.
Maka motor cadangan yang sudah menggunakan ban slick dipersiapkan untuk melanjutkan balapan.
3. Nose Fog
Yamaha Racing
Jorge Lorenzo menjadi yang paling rajin pakai nose fog tiap balapan basah
Kalau hujan, visibilitas menjadi terbatas maka butuh alat pendukung untuk mendongkraknya.
Dingin udara di lintasan, maka nafas akan lebih panas dan membuat visor helm menjadi berkabut.
Makanya untuk meredam karbondioksida yang menempel di visor, digunakan dengan menggunakan nose fog.
Karbondioksida yang menguap akan lebih sedikit. Lalu pada visor bagian dalam juga dipasangkan lapisan anti fog atau anti kabut jadi tetap membuat visibilitas menjadi jernih.
4. Rain Coat
Repsol Media Service
Jas hujan untuk menghindari rusaknya perangkat listrik di wearpack
Meski wearpack para pembalap sudah kebal air, saat hujan deras
mereka tetap menggunakan rain coat.
Fungsinya untuk mencegah air masuk ke perangkat elektronik yang ada di dalam wearpack.
Perangkat elektronik itu guna mengaktifkan air bag di wearpack.
Kalau sampai error dan terjatuh, maka air bag tidak menyala dan memberikan cidera bagi pembalapnya.
Lalu jika hujan deras, biasanya air akan masuk dari sela-sela resleting dan membuat tubuh bagian dalam pembalap menjadi basah.
5. Water Deflector
MotoGP
Water deflector Yamaha
Perangkat ini berada di bawah swing arm dan yang terlihat memakainya tahun lalu, tepatnya di ronde MotoGP Austria.
Hanya pembalap Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales yang menggunakannya.
Alat ini berguna untuk menghempaskan genangan air agar tidak langsung
diterjang oleh ban belakang, sehingga daya cengkeram ban belakang
tidak terganggu.
Perangkat ini juga dinilai punya fungsi aerodinamika, makanya Yamaha menjadi satu-satunya tim yang tidak protes pada persangkat yang mirip, seperti yang digunakan Ducati di MotoGP Qatar awal tahun ini.