OtoRace.id - Sejak Michelin menjadi pemasok ban utama di MotoGP di musim 2016 sudah banyak peningkatan yang dilakukan dalam teknologi ban.
Terutama dalam menghitung daya tahan ban basah milik Michelin yang bernama Power Rain.
Ban asal Perancis itu memiliki teknologi yang bernama ACT (Adaptive Chasing Technology)
Power Rain mampu membuang air sebanyak 2-3 liter per ban dalam satu detik dalam kondisi trek basah total dan motor dalam kecepatan penuh.
Ban Power Rain Michelin pun didesain dengan rongga tengah yang
lebar, sehingga tidak memunculkan cipratan air yang tinggi
Di MotoGP terdapat dua jenis kompon ban basah, yaitu lunak dan keras untuk ban depan dan belakang.
Ban lunak mampu mendapatkan daya cengkeram yang baik, namun
akan cepat terguras jika kondisi trek sudah mengering.
Itu lah yang membuat tim dan pembalap harus bisa menentukan pemilihan ban yang tepat untuk kondisi ban.
Semisal kondisi lintasan sudah tidak banyak genangan dan hanya basah di permukaan, maka ban lunak akan lebih membantu dalam meningkatkan catatan waktu.
Namun jika basah dan banyak genangan air seperti di MotoGP Brno tahun ini maka ban basah kompon keras akan jadi pilihan utama.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF,OtoRace.id |
KOMENTAR