Pembibitan Pembalap Lewat Jalur Tim Privateer Dinilai Jauh Lebih Mudah

Didit Abdillah - Selasa, 24 Maret 2020 | 15:00 WIB

M. Hildhan dari SND Racing Rapido merupakan alumni dari Astra Honda Racing School (AHRS) (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Tim balap motor di tahun ini sibuk di kancah Kejurnas MotorPrix, Kejurnas OnePrix, Kejurnas Indonesia Motorsport Series (IMS)

Juga beragam event one make race OMR yang digelar pabrikan.

Namun dari tim-tim itu tak semuanya berada di bawah naungan tim pabrikan, kebanyakan dari mereka memilih independen atau disebut tim privateer.

Dari keempat ajang tersebut ada tiga tim yang memilih independen seperti SND Racing Rapido, Ratna Racing, Putra Anugrah Racing Division (PARD) dan Proliner 549 Kaboci

(Baca Juga: Satu Lagi! Sirkuit Silverstone Ragu MotoGP dan F1 Bakal Dipentas)

Keempatnya juga punya peran dalam membina pembalap muda agar punya masa depan yang lebih cerah. 

Tak pelak, meski berstatus tim indepeden, mereka juga punya banyak pembalap muda.

Pembalap muda ini biasanya dititipkan oleh orang tuanya agar punya entrant dan punya pijakan pertama di kancah balap motor nasional. 

Honda dan Yamaha memang membuka jalur pembibitan yang masih paling favorit untuk di ajang balap motor.

(Baca Juga: Marc Marquez Sindir Jorge Lorenzo Balap Wildcard di MotoGP Catalunya 2020)

(Baca Juga: Johann Zarco Berharap MotoGP Musim 2020 Tetap Berlangsung Normal)

Alasan pembibitan itu lah yang membuat lebih memilih independen, pilihan motornya pun tergantung kapabilitas dan penyesuaian gaya balap si rider cilik binaan mereka.

“Seperti kalau di Kejurnas MotorPrix atau OnePrix, kita pakai Yamaha MX-King karena ini motor bebek memang yang paling kencang," ucap Muhammad Said, Pemilik Tim Ratna Racing.

DAB/OtoRace
Ratna Racing

"Peluang juara nasional di kelas Pemula juga lebih besar. Tapi kalau naik ke motor sport juga bisa ikut ke Astra Honda Racing School (AHRS) atau ke R15 Academy punya Yamaha,” tambah Muhammad Said.

Namun ada juga pembalap yang sejak masih belia, sudah dititipkan di Ratna Racing.

(Baca Juga: Danilo Petrucci Akui Ducati Belum Tawarkan Perpanjangan Kontrak)

Mereka juga punya pilihan motor yang sudah direncanakan sampai kelas tertinggi agar terbiasa dengan karakter mesin dari motor tersebut.

SND Racing Rapido pernah membuka jalan saat masih membina Afridza Munandar. 

Pun dengan Proliner 549 Kaboci yang sukses mengembangkan Robby Sakera lewat R15 Academy milik Yamaha.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Cerita tentang bagaimana Casey Stoner @official_cs27 bisa bergabung dengan tim pabrikan Ducati untuk musim MotoGP 2007 dan bahkan langsung menjadi juara dunia MotoGP ketika itu. - Berita selengkapnya klik OtoRace.id (klik link di bio) - #motogp #worldchampion #valentinorossi #vr46 #rossifumi #marcmarquez #marcmarquez93 #jorgelorenzo #jorgelorenzo99 #andreadovizioso #desmodovi #alexrins #rins42 #yamaha #honda #suzuki #monsterenergy #redbull #oneheart #semakindidepan #missionwinnow #danipedrosa #caseystoner #caseystoner27 #ducati #ducatimarlboro #motorplus #otorace #otoraceid #gridoto

Sebuah kiriman dibagikan oleh Otorace (@otorace.1d) pada