OtoRace.id - Dalam ajang MotoGP yang notabene balap motor prototype, maka modifikasi ekstrem guna menunjang performa pun kerap dilakukan setiap tim.
Asalkan hal tersebut masih sesuai dengan regulasi dan juga lolos homologasi.
Tim pabrikan yang paling sering melakukan modifikasi ekstrem yang terbilang unik di MotoGP adalah Ducati.
Meski ‘unik’, tetapi sangat berpengaruh dalam menunjang performa motor dan kerap ditiru tim pabrikan lain.
Berikut modifikasi tenar di MotoGP yang awalnya dibuat oleh Ducati.
Baca Juga: Jika Balapan MotoGP Berkurang, Tim Satelit Akan Diuntungkan?
Ducati menggunakan perangkat penunjang aerodinamika ini dimulai pada tahun 2015.
Awalnya karena Ducati Desmosedici GP punya masalah pada daya tekan ke bawah atau down force dengan motornya,
Sehingga winglet berguna agar motornya tidak wheelie saat keluar tikungan daan saat start.
Gigi Dall’igna menjadi insinyur yang melakukan terobosan ini dan bentuk winglet Ducati terus berkembang sampai saat ini.
Baca Juga: Giacomo Agostini: Valentino Rossi dan Marc Marquez Akan Kalah Melawanku
“Hal ini terbukti baik, meski menimbulkan pro dan kontra. Tetapi tim lain juga menggunakannya dan merasakan dampak baiknya,” ujar Dall’igna.
Alat ini terkenal di kancah MXGP, tujuannya agar motor tidak whellie saat start dan bisa menuju hole shot (tikungan pertama) dengan mulus.
Ducati menerapkannya di MotoGP dan bisa digunakan saat start dan terbukti kalau semua pembalap bisa melaju kencang tanpa hambatan selepas start.
Cara kerja alatnya adalah menurunkan posisi suspensi depan ke titik terendah dan menguncinya.
Namun setelah start dan terkena hentakan dari rem depan saat masuk tikungan pertama, pegas yang menahannya pun melepas kunci alat tersebut pun lepas.
Baca Juga: Kursi RC213V Siap Diberikan Kepada Pol Espargaro, Begini Tanggapan Cal Crutchlow
Setelah itu suspensi depan bekerja kembali normal.
Honda dan Yamaha berusaha melakukan riset untuk alat ini dan rencananya bisa digunakan di musim ini.
Baca Juga: Jadi Pembalap Incaran Honda, Begini Tanggapan Pol Espargaro
SHOCK BREAKER MTB
Layaknya holeshot device yang mengatur suspensi, perangkat terbaru ini juga akan bekerja pada shockbreaker belakang.
Pengoperasian alat itu cukup mudah karena hanya menggunakan tombol. Letaknya berada di setang kiri dan bisa dijangkau menggunakan ibu jari.
Tombol berwarna merah di bagian atas berguna untuk membuat suspensi menjadi lebih keras.
Lalu tombol hijau di bagian bawah membuat gerakan shockbreaker menjadi lebih empuk. Pengaturan suspensi secara mandiri membuat motor akan lebih mudah terhindar dari chattering atau getaran berlebih, khususnya saat keluar tikungan.
Baca Juga: Demi Kompetisi Segera Dimulai, F1 Pertimbangkan Gelar Balapan Tanpa Penonton
Teknologi ini dicontek Ducati dari pengaturan shock reaker sepeda gunung atau Mountain Bike (MTB) atau sepeda gunung.
Para atlet di ajang downhill akan mengatur shock belakang secara mandiri untuk meredam hentakan sepeda agar bisa mendarat stabil.
AERO SWINGARM
Masih menjadi pertanyaan, siapa yang lebih dulu menggunakan alat ini antara Ducati dan Yamaha?
Namun Ducati berhasil menggunakannya lebih efektif untuk mendapatkan angin di bagian bawah, sehingga bisa menahan swing arm dan ban belakang tidak bergerak terlalu liar.
Sedangkan Yamaha menggunakannya pada saat wet race, sehingga ban belakang tidak terciprat air yang berakibat slip.
Sempat terjadi protes antar tim kepada Ducati yang berhasil menang di MotoGP Qatar 2019 saat menggunakan alat ini.
Baca Juga: Valentino Rossi Belum Tentu Hebat Tanpa Pria Ini di Awal Karirnya. Pria Ini Guru Balapnya
Sampai akhirnya, alat tersebut diperbolehkan dipakai dan mulai ditiru oleh Honda, Suzuki, dan Aprilia.