OtoRace.id - Fabio Quartararo punya julukan El Diablo alias Sang Iblis yang melekat sejak ia balap di ajang FIM CEV Repsol.
Saat ini, Sang Iblis tengah memimpin Klasemen Sementara Pembalap MotoGP 2020.
Selain menjadi yang teratas di klasemen pembalap MotoGP, Quartararo juga menjadi pembalap Yamaha yang konsisten meraih poin.
Ketika Sang Iblis memimpin Klasemen MotoGP, Valentino Rossi pun angkat bicara selaku pembalap senior MotoGP.
Baca Juga: Sempat Disebut Gila, Kini Johann Zarco Puji Valentino Rossi. Ada Apa?
Pasalnya sebagai pembalap muda yang tahun lalu meraih gelar Rookie of The Year, berada di puncak klasemen tentu tidak mudah menghadapi tekanan.
"Saya tidak tahu apakah Quartararo merasakan tekanan. Tapi saya cenderung berpikir bahwa dia menderita masalah teknis pada motor kami. Situasinya sangat sulit," ungkap Valentino Rossi dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com.
Memang, setidaknya balap di tiga seri terakhir menjadi balapan yang sulit bagi Sang Iblis.
Pasalnya, Quartararo sulit bersaing di grup depan demi memperlebar jarak poin di klasemen.
Baca Juga: Selain Data Motor, Honda Juga Bikin Tubuh Takaaki Nakagami Sama dengan Marc Marquez
Tak seperti di dua seri awal MotoGP 2020 yaitu MotoGP Spanyol dan MotoGP Andalusia ketika dirinya meraih kemenangan beruntun.
Justru di tiga seri MotoGP terakhir, Sang Iblis harus rela finish di belakang idolanya yaitu Valentino Rossi akibat banyaknya masalah yang terjadi di M1.
"Kami mulai dengan Yamaha yang super kompetitif di Jerez, di balapan kedua kami bahkan finis di posisi pertama, kedua, dan ketiga - itu luar biasa."
"Ada dua kemenangan untuk Quartararo, jadi Anda berkata pada diri sendiri: Itu sangat bagus. Mungkin kami lebih berjuang di trek lain, tetapi itu berarti saya mungkin tidak menang, tetapi saya akan tetap naik podium," aku The Doctor.
Baca Juga: Kenapa Sasis Baja Jadi 'Agama' Bagi KTM di MotoGP, Apa Keuntungannya?
Masih menurut Rossi, hal berbeda dialami ketika seri selanjutnya pindah ke sirkuit Brno dan Red Bull Ring di mana sulit untuk berada di lima besar.
"Dovizioso, sebaliknya, menggunakan pengalamannya dan, misalnya, mencetak poin penting di Jerez, di mana dia mengalami masalah besar," pungkas juara dunia sembilan kali itu.
Nah, terjawab dong! Kalau menurut Rossi, Sang Iblis lebih menderita lantaran masalah di Yamaha YZR-M1 ketimbang merasakan tekanan berada di puncak Klasemen Sementara Pembalap MotoGP.