OtoRace.id - Pembalap Tim Red Bull, Max Verstappen, mengakui bahwa ajang balap MotoGP kini berjalan jauh lebih menarik dari Formula 1 (F1).
Max Verstappen mengaku iri melihat persaingan di MotoGP yang berjalan jauh lebih ketat dan bisa melibatkan banyak pembalap.
Perebutan podium di setiap balapan MotoGP memang berjalan sangat sengit.
Bahkan, pembalap yang tampil buruk di kualifikasi masih bisa punya peluang untuk merebut hasil manis.
Pada ajang balap F1, kualifikasi sangatlah menentukan karena tak banyak perubahan posisi yang terjadi dari garis start hingga balapan berakhir.
Untuk mengatasi hal tersebut, F1 akan menerapkan sejumlah regulasi teknis baru untuk tahun 2022 terkait dengan desain mobil balap.
Selain itu, penyelenggara F1 juga menetapkan pembatasan anggaran dan membuat struktur baru untuk uang hadiah demi menghindari kesenjangan antara tim.
Pembalap asal Belanda tersebut berharap bahwa kondisi persaingan di F1 bisa semenarik di MotoGP.
Jika Lewis Hamilton (Mercedes) begitu mendominasi F1 dengan 10 kemenangan, balapan MotoGP 2020 memunculkan sembilan pemenang berbeda dalam 14 balapan.
"F1 harus membuat balapan dan para pembalap bisa saling menempel lebih ketat. Jangan sampai hasil kualifikasi sudah jadi tolak ukur pada balapan seperti sekarang," kata Verstappen dikutip OtoRace.id dari Tutto Motori Web.
"Di MotoGP, Anda masih bisa juara walau start dari posisi kesepuluh. Hal ini jarang terjadi pada F1 karena sulit sekali mengikuti mobil lain di hampir semua sirkuit," imbuhnya.
Verstappen pun memberi contoh pengalamannya pada balapan F1 Emilia Romagna ketika ia kesulitan menyalip Valtteri Bottas (Mercedes).
"Bottas lebih lambat 0,3 atau 0,4 detik karena mengalami kerusakan, tetapi saya tak bisa menyalipnya padahal saya lebih cepat," tuturnya.
Verstappen pun menyebut ajang balap F1 harus belajar dari MotoGP 2020.