OtoRace.id - Pembalap Haas, Romain Grosjean selamat dari kecelakaan maut pada balapan F1 Bahrain 2020, Minggu (29/11).
Seperti yang diketahui, Romain Grosjean menghantam pagar pembatas trek usai bersenggolan dengan Daniil Kvyat di awal balapan.
Mobil seketika terbelah dan meledak, Grosjean sekitar 32 detik berada di api yang berkobar.
Grosjean selamat dari maut dan 'hanya' mengalami luka bakar di bagian pergelangan tangan dan kaki kiri.
Baca Juga: Crash di F1 Bahrain Hingga Mobil Terbelah Jadi 2 dan Terbakar, Begini Kondisi Romain Grosjean
Romain Grosjean jelas beruntung masih bisa selamat, sebab kecelakaan semacam itu bisa mengancam pembalap yang menjadi korban.
Grosjean patut berterima kasih terhadap petugas mobil medis dan marshal yang dengan gagah berani membantunya lolos dari maut.
Pembalap berusia 34 tahun itu juga bersyukur karena kemajuan teknologi dari perangkat keselamatan pembalap di ajang balap jet darat tersebut.
Dilansir OtoRace.id Formula1.com, ada empat perlengkapan penting yang berjasa menyelamatkan Grosjean dari kecelakaan mengerikan itu.
1. Survival Cell/Monocoque
Survival cell atau yang sering disebut Monocoque adalah sel berbahan serat carbon di dalam mobil yang melindungi badan pembalap.
Survival cell berperan meredam dampak benturan pada tubuh Grosjean.
Tanpa survival cell, pembalap bisa meninggal karena kehilangan darah dan trauma berat.
Survival cell juga melindungi kaki Grosjean dari cedera sehingga dia bisa melompat keluar dari mobilnya
Baca Juga: Terjadi Kecelakaan di Awal F1 Bahrain 2020, Mobil Meledak dan Terbelah
2. Head and Neck Support (HANS)
HANS merupakan perangkat yang mengaitkan helm pembalap ke sandaran kepala di bagian pundak.
HANS berfungsi menahan posisi kepala pembalap ketika mengalami dorongan ke depan akibat pengereman secara mendadak.
HANS telah menyelamatkan para pembalap dari risiko retak pada bagian dasar tengkorak.
Tanpa perangkat yang berada di pundaknya tersebut, Romain Grosjean bisa mengalami cedera serius atau bahkan kematian.
Baca Juga: Start dari Baris Kedua, Ini Harapan Alex Albon di Balapan F1 Bahrain 2020
3. Halo
Halo merupakan panel melingkar di atas kokpit yang mulai diperkenalkan di ajang F1 sejak musim 2018.
Sebelumnya, Halo sempat menjadi kontroversi setelah mendapat penolakan dari pembalap dan fan karena alasan beragam, termasuk soal estetika mobil balap.
Ironisnya, Romain Grosjean merupakan salah satu pembalap yang awalnya menolak penggunakan halo di F1.
Grosjean berubah pikiran setelah halo berhasil menyelamatkan nyawanya dari potongan pagar pembatas yang mengancam kepalanya.
Baca Juga: Perbedaan Hasil di F1 Bahrain 2020 dan 2019, Charles Leclerc: Saya Benar-benar Kecewa
4. Baju Balap Anti-api
Grosjean berada dalam situasi sulit karena kobaran api yang besar membuat marshal dan petugas mobil medis kesulitan untuk menyelamatkannya.
Untungnya, Grosjean terbebas dari cedera sehingga berhasil keluar dari kokpit dengan usahanya sendiri.
Grosjean juga patut berterima kasih pada baju balap anti-api yang dikenakannya.
Standar baju balap di F1 bisa melindungi pembalap dari api selama 30 detik, hanya 2 detik lebih lama dari usaha Grosjean untuk menyelamatkan diri.