Baca Juga: Kehilangan Tempat di F1 2021, Red Bull Racing Siap 'Pinjamkan' Alexander Albon ke Tim Lain?
Namun, Sainz mencoba mengelaknya dan memiliki keyakinan bahwa Ferrari akan menemui kebangkitan.
Ia tidak percaya bahwa kepergian Vettel menjadi pertanda performa buruk Ferrari di masa yang akan datang.
"Ferrari bukan tim yang suka merusak karier pembalapnya," tutur Sainz dikutip OtoRace.id dari GPblog.
"Jika Anda melihat karier Vettel, pembalap mana yang bisa bertahan selama lima tahun di Ferrari, jika memang mereka merusak kariernya," tegas Sainz.
Baca Juga: Menakar Skill Tiga Pembalap Rookie di F1 2021. Back Up Besar Semua!
Carlos Sainz memberikan contoh dirinya yang paling lama bertahan bersama tim hanya dua tahun.
"Saya bertahan di sebuah tim paling lama itu dua tahun. Jadi, jika Ferrari suka merusak karier pembalap, lantas kata-kata apa yang bisa menjelaskan Renault, Toro Rosso dan tim lain," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sainz mengambil contoh lain seperti Fernando Alonso, yang sama seperti Vettel juga lama memperkuat Ferrari.
"Alonso menghabiskan lima tahunnya bersama Ferrari. Jadi, bagi saya mereka bukan perusak karier pembalap. Ini hanya sebuah siklus," pungkas Sainz.
Baca Juga: Dirumorkan Melakukan Pelecehan Seksual, Nikita Mazepin Tetap Dipertahankan HAAS Untuk F1 2021