Ferrari Disebut Tim Penghancur Karier Pembalap, Begini Tanggapan Carlos Sainz

Nur Pramudito - Rabu, 30 Desember 2020 | 11:05 WIB

Ferrari disebut sebagai tim penghancur karier seorang pembalap, Begini tanggapan Carlos Sainz yang akan membela tim kuda jingkrak di F1 2021 (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Pembalap F1 asal Spanyol, Carlos Sainz, mengaku tidak khawatir soal performanya pada musim depan.

Seperti diketahui, Carlos Sainz bergabung dengan tim Ferrari di F1 2021 mendatang.

Carlos Sainz ditunjuk oleh Ferrari untuk menggantikan posisi Sebastian Vettel.

Awalnya, tentu sebuah kebanggaan tersendiri karena Carlos Sainz akan bergabung dengan salah satu tim kawakan di F1.

Baca Juga: Bakal Gunakan Nomor 47 di F1 2021, Putra Michael Schumacher Ungkap Alasannya

Akan tetapi, pada musim ini performa Ferrari mengalami penurunan drastis.

Ferrari seakan tidak bisa bersaing dengan tim papan atas, bahkan sering kesulitan menembus posisi lima besar di setiap seri balapan.

Situasi ini membuat Sebastian Vettel dan Charles Leclerc sempat diremehkan pada musim ini.

Bahkan kepergian Vettel telah menjadi pertanda bahwa tim asal Italia itu sudah mengalami penurunan secara masif di persaingan balapan F1.

Baca Juga: Sebastian Vettel Sebut Tidak Akan Mudah Melupakan Ferrari

Baca Juga: Kehilangan Tempat di F1 2021, Red Bull Racing Siap 'Pinjamkan' Alexander Albon ke Tim Lain?

Namun, Sainz mencoba mengelaknya dan memiliki keyakinan bahwa Ferrari akan menemui kebangkitan.

Ia tidak percaya bahwa kepergian Vettel menjadi pertanda performa buruk Ferrari di masa yang akan datang.

twitter/@ScuderiaFerrari
Carlos Sainz tidak percaya bahwa kepergian Sebastian Vettel menjadi pertanda performa buruk Ferrari di masa yang akan datang

"Ferrari bukan tim yang suka merusak karier pembalapnya," tutur Sainz dikutip OtoRace.id dari GPblog.

"Jika Anda melihat karier Vettel, pembalap mana yang bisa bertahan selama lima tahun di Ferrari, jika memang mereka merusak kariernya," tegas Sainz.

Baca Juga: Menakar Skill Tiga Pembalap Rookie di F1 2021. Back Up Besar Semua!

Carlos Sainz memberikan contoh dirinya yang paling lama bertahan bersama tim hanya dua tahun.

"Saya bertahan di sebuah tim paling lama itu dua tahun. Jadi, jika Ferrari suka merusak karier pembalap, lantas kata-kata apa yang bisa menjelaskan Renault, Toro Rosso dan tim lain," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sainz mengambil contoh lain seperti Fernando Alonso, yang sama seperti Vettel juga lama memperkuat Ferrari.

"Alonso menghabiskan lima tahunnya bersama Ferrari. Jadi, bagi saya mereka bukan perusak karier pembalap. Ini hanya sebuah siklus," pungkas Sainz.

Baca Juga: Dirumorkan Melakukan Pelecehan Seksual, Nikita Mazepin Tetap Dipertahankan HAAS Untuk F1 2021