Kenapa Pembalap MotoGP Zaman Sekarang Jarang Pakai Teknik Sliding? Ini Alasannya

Nur Pramudito - Minggu, 7 Februari 2021 | 20:33 WIB

Rear wheel sliding alias meluncur dengan ban belakang saat menikung sangat populer di MotoGP, tapi kenapa sekarang tidak terpakai? (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - pembalap MotoGP zaman dulu, sering memakai teknik power sliding atau rear wheel sliding ketika menikung.

Teknik power sliding adalah meluncurkan ban belakang motor saat menikung tajam.

Salah satunya Garry McCoy, pembalap MotoGP yang dulu terkenal dengan kelihaiannya memakai teknik sliding tersebut.

Bahkan, Garry McCoy mendapat julukan The Slide King atau rajanya sliding.

Visordown.com
Bahkan, Garry McCoy mendapat julukan The Slide King atau rajanya sliding

Baca Juga: Sirkuit Tempat MotoGP Argentina Digelar Kebakaran, Bakal Mundur dari Kalender MotoGP 2021?

Valentino Rossi pun dulu juga sering memakai teknik sliding saat berbelok.

Meski punya risiko high side crash yang cukup besar, teknik ini dipakai karena pembalap lebih cepat masuk dan keluar tikungan sehingga menghemat waktu saat menikung.

Sayangnya, kini teknik meluncur ini sudah jarang dipakai pembalap MotoGP zaman sekarang.

Teknik ini perlahan menghilang bersamaan dengan semakin canggihnya elektronik datang dan mendominasi MotoGP.

Baca Juga: Luca Marini, Enea Bastianini, Atau Jorge Martin? Ini Rookie Jagoan Gerry Salim

Kala itu, teknik sliding  dipakai karena engine braking control (EBC) serta hardware dan software pengereman tidak cukup canggih untuk mengurangi efek torsi yang besar saat menikung.

Saat akan memasuki tikungan, pembalap akan melakukan hard braking untuk mengurangi putaran roda belakang bahkan sampai tidak berputar lagi.

Hard braking ini lebih banyak memakai rem belakang, bukan rem depan seperti sekarang.

MotoGP.com
Pengereman itu bikin ban sliding dan bagian belakang motor akan keluar dari line sebelum keluar dari tikungan untuk berakselerasi lagi

Pengereman itu bikin ban sliding dan bagian belakang motor akan keluar dari line sebelum keluar dari tikungan untuk berakselerasi lagi.

Baca Juga: Ssstt.... Ternyata Maverick Vinales Sudah Menikah Diam-diam Sama Perempuan Ini

Berhasil tidaknya teknik ini ya dari skill sang pembalap, lebih bersifat manual alias bukan faktor elektronik.

Teknik ini memang berbahaya karena bisa bikin pembalap mengalami high side crash saat mencoba berakselerasi lagi.

Bayangkan, ban belakang lagi sliding, tiba-tiba memutar gas, kalau tekniknya tidak benar apesnya bisa crash.

Sementara di zaman sekarang, sistem pengereman motor dengan perangkat elektronik sudah sangat canggih.

Baca Juga: Berbagi Garasi di MotoGP 2021, Maverick Vinales Yakin Duet dengan Fabio Quartararo Berdampak Positif untuk Yamaha, Ini Alasannya

Baca Juga: Tikungan 10 Sirkuit MotoGP Catalunya Dapat Wajah Baru Setelah Dirombak, Begini Komentar Alex Rins

Engine brake-nya lebih canggih, ada juga kontrol traksi (traction control) dan banyak fitur lainnya yang mengontrol penuh putaran ban belakang.

Hal itulah yang membuat teknik power slide sulit bisa dipakai lagi sekarang.

Yang pasti elektronik ini membuat peluang high side crash menjadi tipis karena pembalap akan jarang melakukan power slide secara sengaja atau tidak sengaja.

Sekarang rem depan lebih banyak digunakan.

MotoGP.com
Ketika hard braking, ban belakang motor MotoGP zaman sekarang jarang mengalami sliding, tapi ban belakang akan terangkat sebelum masuk tikungan

Ketika hard braking, ban belakang motor MotoGP zaman sekarang jarang mengalami sliding, tapi ban belakang akan terangkat sebelum masuk tikungan.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)