Bukan Asal Pakem, Ini Alasan Motor MotoGP Pakai Rem Depan Dobel Cakram Hingga Efek Negatif Torsi

Nur Pramudito - Senin, 6 Desember 2021 | 18:15 WIB

Motor MotoGP beberapa musim belakangan distribusi pengeremannya lebih besar ke depan, ditunjukkan dengan aplikasi cakram dobel (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Pembalap MotoGP melakukan pengereman dibantu rem depan, belakang, dan juga engine brake.

Motor MotoGP mengadopsi cakram dobel alias double disc brake karena berkaitan dengan sistem pembagian atau distribusi pengereman.

Ciri motor MotoGP adalah rem depan sangat dominan digunakan oleh motor MotoGP.

Era mesin 990 cc 4-Tak baru dimulai (tahun 2002), ternyata rem belakang masih lebih dominan perannya dibanding rem depan.

Baca Juga: Seperti Robot, Casey Stoner Kritik Motor MotoGP yang Terlalu Banyak Andalkan Elektronik

Di masa itu, engine-braking control (EBC) serta hardware dan software pengereman tidak cukup pintar untuk mengurangi efek negatif torsi yang besar saat menikung.

Saat hard braking memasuki tikungan, bagian belakang motor akan terlihat seperti akan keluar dari racing line.

Manuver ini biasa disebut dengan power slide.

Teknik pengereman pembalap sangat penting di era itu, karena prinsipnya masih lebih manual.

Baca Juga: Valentino Rossi dan Luca Marini Sabet Gelar Juara di 100 Km Dei Campioni 2021, Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales Posisi Segini

Jadi berhasil tidaknya, cepat tidaknya, semua bergantung pada sang rider.

Beberapa tahun kemudian sistem pengereman muai berkembang dengan pesat.

Lalu tiba saatnya penyeragaman software Magneti Marelli yang cukup mengubah sistem di motor, terutama masalah pengereman.

Penyeragaman perangkat ECU ke Magneti Marelli ini membuat peran engine brake control jadi penting.

Baca Juga: Ditarget Juara Dunia Bersama KTM, Begini Respon Mantan Manajer Pramac Ducati

Engine brake simpelnya pengereman atau deselerasi kecepatan dengan menurunkan persneling ke gigi yang lebih rendah.

Engine brake control ini membuat torsi negatif yang dihasilkan menjadi lebih berguna untuk pengereman, sesuai dengan keperluan sang rider.

Biarpun engine brake sudah punya peran penting, kolaborasinya dengan rem belakang nampaknya juga tak begitu baik.

Selain risiko high side, ban belakang juga mudah tergerus mengakibatkan kehilangan daya cengkeram atau grip.

Baca Juga: Pembalap Sampai Dibantu Marshal Setelah Crash, Ternyata Segini Berat Motor MotoGP

Saat ini, kolaborasi rem belakang dengan engine brake sudah ditinggalkan.

Canggihnya software Magneti Marelli membuat penggunaan rem depan sangat dominan.

Jika dilihat, saat ini roda belakang motor agak terangkat saat melakukan hard braking sesaat mau masuk tikungan.

Peran rem belakang tidak sedominan rem depan, untuk membantu penyesuaian.