OtoRace.id - Mobil F1 adalah sebuah mahakarya kendaraan yang luar biasa.
Di sana terdapat berbagai sistem yang saling mendukung agar mobil dapat melaju dengan kecepatan tinggi dengan kontrol yang baik.
Banyak faktor yang mempengaruhi untuk memenuhi kebutuhan tersebut seperti aspek aerodinamis, konstruksi rangka dan bodi serta mesin.
Selain itu ada satu lagi faktor pendukung yang tidak akan mungkin tergantikan dengan yang lain yaitu ban.
Baca Juga: Wih Lengkap Sudah Mobil F1 Ada Di Rumah Sean Gelael, Hadiah Akhir Tahun
Ban menjadi aspek penting mengingat kinerjanya yang berfungsi sebagai penopang mobil yang bersentuhan langsung dengan lintasan.
Jenis-jenis ban ternyata dibedakan berdasarkan warna yang ada pada bagian samping
Pada musim 2019-2021, Pirelli menggunakan tiga warna untuk ban kering dan dua warna untuk ban basah.
Mulai musim 2019 sampai sekarang, Pierreli menyederhanakan menjadi ban kering jadi tiga warna merah (soft), Kuning (medium) Putih (hard) dan ban basah masih pakai dua warna hijau (intermediate) dan biru (full wet)..
Baca Juga: Max Verstappen Juara Dunia F1 2021, Tim Red Bull Segera Beri Kontrak Baru
Ban merah (soft) hanya bertahan sepertiga balapan, setelah itu harus diganti karena performanya menurun bahkan bisa pecah.
Tapi ban soft lebih cepat panas dan langsung optimal di awal penggunaannya.
Ban soft bisasanya digunakan untuk keperluan mencatatkan waktu tercepat seperti sesi kualifikasi.
Untuk ban putih (hard), tingkat daya cengkram tidak selengket ban soft tapi lebih awet.
Baca Juga: Kalah dari Max Verstappen, Mercedes Khawatir Lewis Hamilton Pensiun dari F1
Negatifnya ban hard lambat panas dan tidak langsung optimal.
Biasanya hard umumnya digunakan tim yang melakukan satu kali pit stop saat balapan.
Sedangkan ban kuning (medium), berusaha menyeimbangkan tingkat daya cengkram dan ketahanannya.
Ban medium bisa menciptakan lap time lebih baik dari hard, serta lebih awet dari soft.
Baca Juga: Max Verstappen Maklumi Kekecewaan Lewis Hamilton Gagal Rebut Juara Dunia F1 Kedelapan
Umumnya, ban medium digunakan sebagai penentu strategi digunakan saat awal balapan atau akhir.
Untuk kondisi trek basah, Pirelli menyiapkan ban khusus.
Hal yang paling membedakan adalah ban basah memilih alur atau tapak, sementara ban kering botak alias slick.
Ban hijau (intermediate) biasa digunakan saat kondisi trek yang belum sepenuhbya basah.
Baca Juga: Pesona Kelly Piquet, Pacar Sang Juara Dunia F1 2021 Max Verstappen
Biasanya ban intermediate jadi pilihan ketika tiba-tiba hujan turun dan tidak terlalu deras, serta ada kemungkinan trek mengering.
Terakhir, ada ban biru (full wet) dipakai saat trek benar-benar basah dan banyak genangan air.
Dengan kemampuan membuang air ke sisi mobil, membuat ban full wet bisa memberikan daya cengkram saat hujan lebat.
Ban full wet diameternya lebih besar 10 mm dari ban lainnya.