OtoRace.id - Cuaca dan suhu udara kerap memainkan peran penting dalam setiap balapan Formula E.
Lantaran suhu udara bisa saja berpengaruh pada konsumsi baterai yang digunakan.
Jika panas, maka baterai akan cepat habis dan membuat para pembalap harus pintar dalam manajemen daya.
Termasuk kala balapan Formula E Jakarta pekan lalu (4/6) yang diselenggarakan di sirkuit Ancol, Jakut.
Suhu udara mencapai 32 derajat celcius dengan suhu lintasan berkisar 60 derajat celcius dan menjadi salah satu balapan terpanas dalam sejarah Formula E.
Alhasil muncul wacana dan pilihan bagaimana jika Formula E Jakarta musim depan diselenggarakan pada malam hari?
"Ini menjadi bercandaan yang menjadi masukan bagi kami karena sempat terlontar kalau akan menarik jika Formula E Jakarta digelar malam hari," kata Alberto Longo selaku Chief Championship Officer Formula E.
"Tentu akan menarik. Beberapa hari di Jakarta, udara malam hari di sini cukup sejuk dan cukup nyaman," imbuhnya dalam konfrensi pers (10/6) lalu.
Alberto Longo pun akan membawa wacana ini ke dalam pembahasan jadwal Formula E 2023 sehingga ada pilihan untuk balapan malam.
Baca Juga: Hasil Race 1 WSBK Italia 2022 - Alvaro Bautista Redam Jonathan Rea, Toprak Razgatlioglu Apes
Seperti saat F1 Singapura yang diselenggarakan malam hari juga karena bertujuan agar suhu udara jauh lebih nyaman.
Beberapa pembalap pun menyarankan untuk balapan malam, seperti Andre Lotterer dari Porsche FE Team.
Andre Lotterer langsung berkeliling Jakarta begitu tiba, ia cukup penasaran akan apa saja yang ada di Ibu Kota Indonesia itu.
"Saat tiba, saya masih wajar akan cuaca panas, seperti saat di Malaysia atau Bangkok (Thailand)," tutur Lotterer.
"Namun saat balapan sangat melelahkan di Jakarta, saya harap tahun depan akan ada balapan malam di sini," tambahnya.
Baca Juga: Dua Balapan Akan Diselenggarakan Pada Formula E Jakarta 2023, Pakai Balap Malam?