Semakin Tertinggal di MotoGP, Mantan Bos Suzuki Sarankan Honda dan Yamaha Untuk Tiru Pabrikan Eropa

Nur Pramudito - Jumat, 13 Januari 2023 | 18:19 WIB

Mulai semakin tertinggal di MotoGP, Honda dan Yamaha disarankan untuk tiru cara kerja pabrikan Eropa (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Mantan bos Suzuki Ecstar, Davide Brivio sarankan Honda dan Yamaha tiru pabrikan Eropa di MotoGP.

Tak dapat dipungkiri, Honda dan Yamaha saat ini mulai semakin tertinggal dengan Ducati di MotoGP.

Bahkan KTM dan Aprilia mulai memperlihatkan bisa bersaing dengan Honda dan Yamaha dalam memperebutkan kemenangan di setiap balapan MotoGP.

Davide Brivio merasa pabrikan Jepang terlalu lambat dalam memperbaiki masalah dan menemukan solusinya.

Sebagaimana diketahui, Francesco Bagnaia berhasil mempersembahkan gelar juara MotoGP 2022 untuk Ducati.

Itu adalah gelar pertama pabrikan asal Italia itu di kelas utama sejak Casey Stoner melakukannya pada 2007 silam.

Gelar tersebut sekaligus mengakhiri dominasi pabrikan Jepang yang selalu juara di MotoGP selama 15 tahun terakhir.

Bagi Yamaha dan Honda, tentunya musim lalu bukanlah musim yang bagus karena pembalap mereka selalu mengeluhkan performa motor mereka.

Davide Brivio pun menilai bahwa pabrikan Jepang, seperti Yamaha dan Honda masih bekerja dengan cara lama sampai sekarang.

Baca Juga: Tim Monster Energy Yamaha Pilih Jakarta Sebagai Lokasi Peluncuran Motor MotoGP 2023, Catat Tanggalnya

Mereka tak menyadari bahwa MotoGP sekarang sudah berbeda dengan 20 tahun lalu sehingga mereka tertinggal di belakang Ducati dengan Desmosedici-nya yang sangat cepat.

"Masalah pabrikan Jepang adalah mereka tidak mengerti bahwa MotoGP sekarang ini sudah berbeda dengan 20 tahun lalu," kata Brivio dikutip OtoRace.id dari Crash.

Salah satu yang disorotnya adalah bagaimana pabrikan Negeri Sakura seperti Honda dan Yamaha bekerja lambat dari segi pengembangan motor mereka sendiri.

Padahal, pabrikan Eropa sudah mengubah pendekatan balapan dengan selalu mencari solusi dengan cepat.

"Selama Grand Prix adalah bisnis di antara mereka, di antara perusahaan Jepang, pengembangan motor dilakukan sesuai dengan aturan perusahaan Jepang: jadwal yang panjang, pekerjaan yang diencerkan selama berbulan-bulan harus mengarah ke akhir musim kejuaraan tanpa goncangan," kisahnya.

"Itulah mengapa mereka selalu terlambat. Apakah Anda memerlukan sasis? Butuh waktu tiga bulan," ungkapnya.

"Apakah kami membutuhkan mesin yang berbeda? Kami membicarakannya untuk tahun berikutnya," tegasnya.

"Perusahaan Eropa lebih agresif dalam pendekatan mereka terhadap balapan, jadi mereka telah menetapkan cara balapan yang baru. Dan Yamaha dan Honda juga harus beradaptasi," tutup Brivio.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)