OtoRace.id - Sebagai Pimpinan dan juga owner Tim di Manual Tech KYT Kawasaki Racing, Ibnu Sambodo memang harus pintar menemukan pembalap berbakat.
Pun dengan Ibnu Sambodo yang merangkap sebagai kepala mekanik, perkembangan pembalap di sirkuit juga ada andil dari dirinya.
Bagi Ibnu Sambodo, ia tidak memilih pembalap-pembalap yang masih berusia di bawah 10 tahun.
Hal ini karena menurut Ibnu Sambodo di usia tersebut sebaiknya belajar menggunakan motor bebek atau underbone.
(Baca Juga : Gerhard Lukita Fokus Kuliah dan Pertahankan Gelar Juara Nasional)
Sedangkan timnya saat ini menggunakan motor Kawasaki dan tidak ada motor underbone yang mumpuni.
“Kalau dari motor bebek kan tinggal lihat dari Kejurnas MotoPrix."
"Kami tinggal pantau aja semisal ada pembalap yang berbakat dan mungkin kami bidik," ujar Ibnu Sambodo yang biasa dipanggil 'Pakde'.
“Saya akan memilih pembalap yang berusia 14 atau 15 tahun untuk dibina."
(Baca Juga : Rheza Danica Pilih Nomor 25 Untuk Musim 2019, Ini Dia Alasannya)
"Sebab mereka akan lebih dewasa dalam berpikir dan mengambil keputusan,” tambah pria asal D.IYogyakarta tersebut.
Oh iya, pertimbangan lainnya agar tinggi badan dan kekuatan fisiknya sudah mumpuni untuk motor sport.
Tahun ini, Manual Tech KYT Kawasaki Racing punya satu pembalap muda, dia adalah Andy Muhammad Fadly
Fadly akan berkompetisi di Asia Production 250 (AP250) dan Kejurnas IRS Sport 250.
Tahun ini di kancah AP250, Fadly akan mendapatkan rekan setim asal Jepang.
“Semuanya pasti akan mengarah ke motor sport, tinggal bagaimana kami membina pembalap tersebut. Apalagi, dengan Ninja baru bisa ada peluang bagi kami untuk menambah pembalap untuk kelas 250 cc,” sahutnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR