OtoRace.id - Ajang balap layaknya MotoGP dan WSBK, mayoritas diikuti pembalap dari benua Eropa yang memiliki suhu udara relatif lebih dingin ketimbang negara tropis macam Indonesia, Thailand dan juga Malaysia.
Maka itu, suhu udara tinggi bisa menjadi masalah besar bagi para pembalap yang memang tak terbiasa dengan suhu tinggi dan kelembaban tinggi.
Bahkan, baik di Thailand dan juga Malaysia, suhu udara bisa hampir mencapai 40 derajat Celcius dengan kelembaban yang sentuh 80 persen.
Dehidrasi usai melakukan aktivitas dengan motor, baik itu sesi latihan, kualifikasi bahkan race, bisa membuat para pembalap mengalami kelelahan tinggi.
(Baca Juga : Joan Mir Mengaku Petik Pelajaran Beharga dari MotoGP Qatar 2019)
Seperti yang dialami para pembalap Yamaha yang bertarung di ajang WSBK Thailand pekan ini.
Untuk mengatasi hal itu, kedua pembalap Pata Yamaha WSBK Michael van der Mark dan juga Alex Lowes mengatasinya dengan cara berendam di bak atau kolam kecil di paddock mereka.
Biasanya, tim menyiapkan kolam tersebut untuk membantu proses rehidrasi pembalap agar mencegah kelelahan berlebih terhadap otot dan juga agar mampu cepat menurunkan suhu tubuh inti mereka.
Bukan sekadar air yang ada di dalam bak tersebut, tetapi air dingin atau air yang diberikan banyak es.
(Baca Juga : Lagi-lagi Sebastian Vettel Bingung Pilihan Ban Untuk Race F1 Australia)
Sembari berendam di bak atau kolam kecil, mereka biasanya juga meminum cairan yang bisa membantu cepat mengembalikan cairan tubuh.
Bisa menggunakan air mineral dan bahkan air kelapa yang cepat mengembalikan cairan tubuh.
Pasalnya, melalui keringat saja, pembalap bisa kehilangan cairan tubuh sekitar 1-1,5 kg usai balap.
Tak heran juga jika ada pembalap yang menggunakan wadah penampung air di punuk wearpack mereka untuk digunakan mencegah dehidrasi ketika balap.
Air tersebut disedot melalui slang yang terhubung dari water bleader menuju helm.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR