3. WSBK Terpanas
Panas bukan hanya dari segi persaingan, namun dari suhu udara dan suhu aspal.
Balapan kedua kemarin adalah suhu terpanas dalam sejarah 5 tahun WSBK Thailand.
Suhu udara mencapai 37 derajat celcius dan suhu aspal menyentuh 54 derajat celcius.
Di tahun-tahun sebelumnya, suhu aspal hanya berkisar 48 derajat celcius.
Ini wajar jika balapan di negara tropis. Bahkan, suhu tersebut bisa lebih tinggi saat balapan di Malaysia dan Indonesia.
Makanya tak heran banyak pembalap yang membuka wearpack saat di starting grid atau berendam air dingin saat di dalam paddock.
(Baca Juga : Tidak Bisa Kejar Mercedes, Ini Reaksi Sebastian Vettel Usai F1 Australia 2019)
4. Hobi podium ketiga
Performa Yamaha YZF-R1 milik tim PATA Yamaha WSBK memang meningkat dalam beberapa musim terakhir.
Mereka makin sering meraih podium dan tidak kesulitan lagi seperti musim pertama Yamaha kembali ke WSBK.
Tetapi, WSBK Thailand adalah seri wajib pabrikan berlogo garpu tala ini menapaki podium.
Alex Lowes jadi yang paling sering, tetapi hanya podium 3 yang selalu ia berikan.
Motornya kompetitif untuk 3 besar, tapi tidak cukup kuat untuk mengejar pimpinan balapan seperti Ducati Panigale dan Kawasaki Ninja ZX-10RR
(Baca Juga : Cara Unik Pembalap Untuk Atasi Balap di Sirkuit Negara Tropis)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR