OtoRace.id - Balapan di sirkuit Austin, Amerika Serikat (14/4) untuk seri ketiga Moto2 menjadi pengalaman pertama bagi Dimas balapan di sirkuit Amerika.
Pembalap Idemitsu Honda Team Asia ini mengaku mempelajari karakter sirkuit Austin dari video game.
Hasilnya cukup lumayan karena Dimas sempat menembus jajaran 20 besar.
Tapi setelah balapan, ia harus puas di posisi 22. Ini terbilang lumayan karena di tiga seri pembuka, Dimas terus menyelesaikan balapannya.
(Baca Juga : Tak Hanya Marc Marquez, Valentino Rossi Siap Balas Kekalahan di MotoGP Jerez)
Apalagi saat balapan terhitung ada 8 pembalap yang terjatuh dan tidak menyelesaikan balapannya.
"Ini balapan yang cukup sulit. Saya memulai balapan dengan konsentrasi penuh, tetapi setelah 10 lap ritme balap saya menurun," papar Dimas.
"Secara keseluruhan, ini adalah akhir pekan yang sulit karena ini sirkuit yang baru bagi saya," sambung pembalap 26 tahun itu.
Hal yang membuat Dimas makin sulit mengenal karakter sirkuit adalah saat sesi latihan bebas ketiga yang dibatalkan karena kondisi cuaca buruk.
(Baca Juga : Ternyata Alex Rins Menang di MotoGP Amerika Tiap Tiga Tahun Sekali dan Punya Rekor Baru)
(Baca Juga : Sebastian Vettel Bela Ferrari Soal Team Order di F1 China 2019)
Belum punya bekal yang matang, ia harus menjalani sesi kualifikasi.
"Padahal saya ingin melakukan lap sebanyak mungkin untuk memahami sirkuit," ulas The Red Forehead, julukannya.
"Saya tidak senang dengan hasil yang saya dapat di Amerika, tapi seri berikutnya di Jerez (Spanyol) saya akan datang dengan lebih kuat," pungkasnya.
Untuk balapan di Jerez, bekal Dimas terbilang cukup matang karena ia sudah 4 tahun berkompetisi di CEV Moto2.
(Baca Juga : Tak Cuma Marc Marquez, MotoGP Amerika 2019 Jadi yang Terburuk Bagi Honda)
Bahkan, pembalap asal Depok, Jabar itu juga pernah meraih podium di Jerez.
Jangan kasih kendor, Jang!
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR