Otorace.id - Usai MotoGP Amerika beberapa waktu lalu, Valentino Rossi mengaku kapok dan trauma jadi idola oleh pembalap lain di MotoGP.
Kok bisa sih Valentino Rossi ogah jadi idola pembalap lain?
Sebagai pembalap yang kini usianya 40 tahun, Valentino Rossi sudah menjalani kompetisi MotoGP yang sangat lama dari akhir 1990-an hingga saat ini.
Bagi anak-anak di era itu, Rossi adalah panutan dan idola.
(Baca Juga : Tanpa Pria Ini Valentino Rossi Belum Tentu Jadi Pembalap Hebat di MotoGP)
Tidak cuma anak-anak penonton balap, termasuk juga anak-anak yang sudah ikut balapan junior di era itu.
Dan kini, anak-anak itu sudah jadi pemuda berusia 20-25 tahun.
Dari anak-anak yang ngefans Rossi, beberapa di antaranya kini bisa balapan di MotoGP.
Sebut saja Marc Marquez yang mengungkapkan bahwa Valentino Rossi jadi idola masa kecilnya, bahkan hingga sekarang, walaupun hubungan keduanya memanas beberapa kali.
(Baca Juga : Ini Otak Dibalik Kesuksesan Valentino Rossi di Tiga Seri Awal MotoGP 2019)
Lalu ada Maverick Vinales yang juga mengidolakan Valentino Rossi, hingga kini jadi rekan setimnya.
Termasuk juga pembalap dari VR46 Academy, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia, yang mengagumi sang guru.
Lalu juga ada pembalap termuda di MotoGP, Fabio Quartararo.
Yang terakhir di MotoGP Amerika, nama Alex Rins muncul sebagai salah satu pembalap yang ngefans Valentino Rossi.
(Baca Juga : KTM Siap Bantu Johann Zarco Raih Hasil Lebih Baik di MotoGP Jerez)
Rins juga pernah mengaku Rossi adalah idola masa kecilnya dan berhasil mengalahkannya dalam duel di MotoGP Amerika.
Tapi, Rossi langsung gemetar ketika tahu Rins juga ngefans.
"Rins bilang aku idolanya? Aku sudah tidak mau lagi percaya hal itu," ungkap Rossi dilansir OtoRace.id dari Paddock-GP.
Rossi trauma, karena pembalap yang ngaku ngefans, malah jadi musuhnya.
"Mereka yang bilang kayak begitu malah jadi musuhku yang terburuk," jelas Rossi sambil tertawa.
Contoh besarnya tentu kasus dengan Marc Marquez.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR