(Baca Juga: Menang di MotoGP Prancis, Marc Marquez Dapat Surat Cinta dari Kekasih)
Paru-parunya mengalami kerusakan dan kebocoran yang cukup parah dan itu lah yang menjadi awal Niki Lauda harus menjalani transplantasi paru-paru.
Meski secara kondisi fisik sudah kurang sempurna, ia masih kompetitif di sirkuit.
Setelah menyatakan pensiun sebagai pembalap, pria kelahiran 22 Februari 1949 itu menjadi chairman dan penasehat di Mercedes AMG Petronas Motorsport.
Rest in peace Niki Lauda.
Forever carried in our hearts, forever immortalised in our history. The motorsport community today mourns the devastating loss of a true legend.
The thoughts of everyone at F1 are with his friends and family. pic.twitter.com/olmnjDaefo
— Formula 1 (@F1) May 21, 2019
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR