OtoRace.id - Akhir musim lalu, Two Wheels Motor Racing (TWMR) dengan bangga menyebutkan akan menggelar Asia Road Racing Championship (ARRC) di sirkuit Yeongam, Korea Selatan.
Korsel mendapatkan jatah seri kelima pada (10-11/8) mendatang dan ini akan menjadi ajang balap motor pertama di sirkuit sepanjang 5,61 km tersebut.
Namun selepas ARRC Thailand (2/6), TWMR memberikan kabar kalau seri kelima pindah ke sirkuit Zhuhai, China.
"Kami menjalin kerjasama dan kedekatan yang cukup dekat dengan Manajemen Sirkuit Zhuhai, meski dalam beberapa tahun terakhir kami tak menggelar ARRC di sana," ujar Ron Hogg, Pimpinan TWMR.
(Baca Juga: Reaksi Mengejutkan Valentino Rossi Buat Kemenangan Danilo Petrucci di MotoGP Italia)
Ron Hogg tidak menjelaskan alasan sirkuit Yeongam dihapuskan dari kalender, tapi alasannya bisa ditelaah.
Sirkuit Yeongam atau Korean International Circuit (KIC) terakhir kali menggelar event internasional adalah pada musim 2010.
Saat itu F1 diselenggarakan di sana dan menjadi tahun pertama dan terakhir F1 Korea.
Lokasi cukup jauh dari Ibu Kota dan infrastruktur yang kurang mendukung kala itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, KIC berbenah, namun spesifikasinya tidak mendukung untuk menggelar balap motor.
Pagar pembatas terlalu dekat dengan run safe, jelas tidak akan cocok bagi balap motor besar, khususnya kelas Asian Superbike (ASB1000).
Tikungan pertama tidak ada pagar, tapi memasuki tikungan kedua ada pagar pembatas di dekat kerbs.
Jelas berbahaya bagi pembalap motor dengan risiko terbentur saat bermanuver.
(Baca Juga: Podium di AP250 ARRC Thailand Jadi Hadiah Lebaran M. Faerozi)
Sirkuit Zhuhai sangat cocok untuk menggelar balap motor, sebab ajang balap roda dua memang sedang berkembang di Negeri Tirai Bambu itu.
Tetapi, akan sulit untuk mendapatkan izin siaran Internasional jika ARRC digelar di sana.
China memang membatasi penggunaan internet pada masyarakatnya, apalagi Facebook dan YouTube, wadah siaran ARRC dalam live streaming.
Misalnya dalam kasus Asia Talent Cup (ATC) 2017 pernah digelar di China dan sama sekali tidak mendapatkan izin hak siar.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR